Ular Air dalam Tetes Gerimis

Perayaan Tahun Baru 2013 di Kota Semarang, sejak Senin (31/12) malam sampai Selasa dinihari, meleset dari prediksi bakal diguyur hujan deras. Air dari langit memang turun, tetapi hanya gerimis sejak pukul 20.00. Toh, detik-detik pergantian tahun berlangsung meriah di berbagai titik dengan konsep dan tema bervariasi.

Suasana hutan belantara tampak begitu memasuki Hotel Ciputra Semarang menyambut Tahun Ular Air. Seluruh sudut lobi hotel dibalut nuansa rimba, termasuk pengunjung dan karyawan-karyawati hotel yang mengenakan kostum binatang, pemburu, bahkan Tarzan dan Jane.

Ya, perayaan Tahun Baru 2013 di hotel itu memang mengangkat tema "Lost in Amazon". Para pengunjung tampak larut dalam suasana gembira disuguhi aksi Simply Fresh Band dari Jakarta, dan Salt Boy Band, salah satu "boyband" pendatang baru dari Kota Semarang.

Musik bertempo cepat racikan disc jockey (DJ) Alessandra Stephanie dari Yogyakarta juga tak kalah menghangatkan suasana mengiringi para penari "Amazone Dancer" yang beraksi di atas panggung dengan kostum glamor dan berwarna-warni menyesuaikan tema rimba.

Bahkan, DJ cantik itu mampu memantik animo pengunjung untuk ikut memeriahkan suasana dengan berdansa dan bergoyang di area lobi hotel mengikuti irama musik, sebelum akhirnya dipungkasi dengan pesta kembang api di depan hotel yang terletak di kawasan Simpanglima Semarang itu.

Public Relation (PR) Manager Hotel Ciputra Semarang Nuki Dhamayanti mengatakan, tema perayaan tahun baru memang selalu dibuat berbeda untuk memberikan kejutan bagi para pengunjung dan tamu hotel, termasuk perayaan Tahun Baru 2013 yang memilih tema rimba.

"Perayaan tahun baru ini ternyata cukup ampuh menjadi daya tarik yang mampu mendongkrak okupansi, terbukti dari seluruh kamar sebanyak 199 unit penuh terisi. Semua paket kamar termasuk paket makan malam dan pesta akhir tahun yang digelar ini," katanya.

Suasana pesta perayaan tahun baru yang berbeda coba disuguhkan Hotel Grand Candi Semarang yang menghadirkan tema "Bond Party", diangkat sesuai dengan karakter tokoh film agen mata-mata asal Inggris James Bond yang terkenal.

Beragam pernak-pernik bernuansa spionase menghiasi sudut-sudut hotel. Berpadu dengan aksi DJ Lady Jane dan DJ Susan yang mampu mengajak pengunjung menikmati perayaan tahun baru dengan berjingkrak, ditambah beragam hiburan lain, seperti aksi Nocturno Sexy Dancer, Rockstar Band, hingga atraksi sulap.

Tak mau kalah, kalangan seniman yang tergabung dalam Dewan Kesenian Semarang (Dekase) juga menggelar perayaan akhir tahun yang diberi titel "Festival Gong Tugumuda" dengan menampilkan berbagai potensi seni yang ada di Kota Lumpia, mulai pentas kuda lumping, barongsai, pemutaran film pendek, puisi, dan musik berbagai genre.

Puncak acara perayaan tahun baru yang berlangsung di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang itu ditandai dengan pembakaran semacam "ogoh-ogoh" yang berbentuk kerucut raksasa dengan empat warna, yakni putih, merah, hitam, dan kuning, melambangkan unsur udara, air, tanah, dan api.

Sebelum "ogoh-ogoh" itu dibakar, para pengunjung diminta menuliskan harapan pada secarik kertas yang kemudian ditempel pada replika berbentuk kerucut raksasa itu agar ikut dibakar, diiringi doa yang dilantunkan masing-masing perwakilan pemuka agama yang hadir dalam kesempatan itu.

Meski masing-masing menghadirkan tema berbeda untuk merayakan pergantian tahun, ada satu "tradisi" sama yang dilakukan oleh semuanya, yakni pesta kembang api tepat pada 1 Januari 2013 pukul 00.00 WIB.

Namun, sebagian besar masyarakat tampaknya lebih memilih merayakan Tahun Baru 2013 dengan memadati jalan-jalan protokol, seperti Jalan Gajah Mada, Jalan Pahlawan, Jalan Pandanaran, terutama di kawasan Simpanglima menciptakan titik-titik keramaian dan menggelar, atau sekadar menonton pesta kembang api.

Beragam model kilatan kembang api sudah terlihat menghiasi langit Kota Semarang sejak Senin (31/12) pukul 23.30 WIB, seiring mulai menumpuknya arus kendaraan bermotor di sejumlah jalan protokol, seperti jalan-jalan sekitar kawasan Simpanglima karena lapangan yang menjadi ikon kota itu ditutup untuk kendaraan bermotor dan hanya untuk pejalan kaki.

Sementara itu, Plt Walikota Hendrar Prihadi mengunjungi beberapa tempat saat malam pergantian tahun. Bersama beberapa pejabat Pemkot, termasuk Plt Sekda Adi Trihananto, rombongan pertama menuju Kelurahan Kembangarum untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit.

Setelah itu, mereka menuju Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) melihat Festival Gong Tugu Muda IV, sebelum mengakhiri perjalanan di Simpanglima. ''Mari kita jadikan Semarang lebih baik di tahun mendatang," ujar Plt Wali Kota.

Di Bandara Ahmad Yani, perayaan pergantian tahun digelar dengan menyambut pesawat pertama yang mendarat di 1 Januari 2013. General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani, Priyo Jatmiko mengalungkan bunga pada penumpang pertama yang mendarat pukul 06.35, dengan pesawat Lion Air nomor penerbangan 900 ER rute Jakarta-Semarang. Seluruh penumpang dan kru pesawat juga menerima bunga. (rif)

Newer Post Older Post