Bapak Polah Anak Kepradah

    Anak polah bapa kepradah biasa dan banyak terjadi. Tapi bapa polah anak kepradah, mungkin kasusnya tidak sebanyak yang disebut pertama.

Keluarga ini dikenal ruwet. Rumah di sebuah sudut sekitar Kalibanteng itu tampak mewah, namun mental para penghuninya telah rusak parah. Hasty (19) hamil di luar nikah, semantara adiknya, Hesty (17), adalah “perempuan malam” yang berkelana dari tempat dugem satu ke tempat lainnya, saban malam.

Sungguh memilukan melihat keseharian mereka. Hidupnya tak terarah karena rumahtangga orangtuanya bubrah. Ibunya, sebut saja Murti (42), tak lagi hormat pada ayah mereka, Sukahar (45), nama samaran, karena kelakuan buruk suaminya itu.

Sang istri hanya bisa pasrah meski sakit hatinya tak tertahankan. Dan karena terlalu lama memendam sakit hati itu pulalah yang menuntun Murti juga akhirnya berbuat semaunya. Ia mulia mengenal brondong dari Mbak Kus, seorang kenalan pemilik salon di Pleburan, Semarang. Berkat kantongnya yang juga tebal sebagai istri koruptor, Murti pun memiliki kesempatan melakukan balas dendam terhadap Sukahar.

Sukahar memang kurang ajar. Tak pantas jadi kepala rumah tangga. Sebagai PNS di instansi ”basah”, ia cukup akrab dengan uang. Ia bisa berbuat semaunya. Mulai me-mark up belanja kantor, menjadi calo penempatan pegawai, sampai memeras rekanan. Maka, dengan golongannya yang sebenarnya hanya menengah, ia punya tabungan miliaran rupiah.

Merasa mudah mendapat uang, ia gemar berbuat mesum dengan wanita lain, yang murahan atau kelas jutaan. Parahnya, tetangganya sendiri juga diselingkuhi. Juga SPG kecantikan di mall terkenal di Kota Semarang. Terakhir istri seorang sopir angkot yang bahenol pun dia embat.

Pertengkaran mulut telah lama berhenti, berganti dengan arena balas dendam yang tak kunjung usai. Dan dua anaknya tersebut jadi korban berikutnya. Jalang di luar karena di rumah tak ada kedamaian.

Perut Hasty telah membuncit namun tak pernah diketahui siapa pria yang harus dimintai tanggungjawab, sementara Hesty jarang tampak di rumah karena ia konon sekarang dikontrakkan sebuah rumah di kawasan Jalan Seroja, Semarang, olah pria hidung belang yang rajin menyuapinya sabu-sabu. (Abdul Mughis)

Newer Post Older Post