Atasi Tuna Wisma BKB Butuh Keterlibatan Banyak Pihak
SEMUA pihak diharapkan terlibat dalam penataan Banjir Kanal Barat (BKB), terutama terkait dengan keberadaan tuna wisma yang memanfaatkan aliran kali tersebut untuk keperluan mandi, cuci, dan kakus (MCK).
Hal itu seiring dengan belum terbentuknya pengelola swadaya BKB sehingga Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana tidak mungkin melakukan pengawasan menyeluruh.
Menurut Kepala BBWS Isprasetyo, di tahun 2013 ini pihaknya akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekaligus membentuk lembaga swadaya tersebut. “Usai dinormalisasi sekaligus diperindah selama dua tahun, khusus tahun ini kami akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekaligus berharap terbentuknya lembaga tersebut karena sesuai undang-undang, kami tidak bisa membuat Badan Layanan Umum (BLU) khusus BKB,” ujarnya kepada Harsem, Rabu (27/2).
Dijelaskan, karena dilarang membuat BLU yang khusus mengurus BKB, pihaknya hanya berwenang menyediakan fasilitas umum mulai dari tempat sampah, lampu penerang jalan, taman serta teater terbuka. Adapun toilet umum serta peralatan untuk merapikan dan menjaga taman, akan segera dibuat dalam waktu dekat.
Karena larangan membuat BLU itu pula, sepanjang tahun 2013 ini BBWS Pemali Juana pula yang masih bertanggungjawab membayar tagihan listrik lampu penerang sepanjang sisi kanan da kiri BKB. Diharapkan pasca terbentuknya lembaga swadaya itu, segala kewenangan pengelolaan dilakukan lembaga tersebut.
Kasat Pengamanan Obyek Vital (Pam Obvit) Polrestabes Semarang AKBP Windro Akbar Panggabean didampingi Kanit Pam Wisata Sat Obvit AKP Dedi Mulyadi menambahkan jika selama ini anggotanya siap membantu mengamankan berbagai kawasan wisata. Dan BKB merupakan obyek wisata baru yang gadhang-gadhang dapat menjadi destinasi baru bagi warga masyarakat.
“Kami seringkali harus meminta tuna wisma untuk tidak menggunakan BKB sebegai tempat mandi dan sebagainya. Ini juga merupakan salah satu wewenang dan tugas kami dalam menjaga obyek vital tempat wisata,” terangnya.
Meski demikian, pihaknya mengakui masih adanya kekurangan dalam hal pengawasan. Polisi dalam hal ini hanya bersifat membantu serta memberikan pengertian kepada masyarakat yang masih memanfaatkan untuk keperluan yang dinilai kurang mendukung promosi wisata. (sae)
Kanit Pam Wisata Sat Obvit Polrestabes Semarang AKP Dedi Mulyadi bersama anggota saat memberikan pengertian kepada tuna wisma yang baru saja memanfaatkan aliran BKB untuk MCK, Selasa (26/2). HARSEM/DOK
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.