Talut Perumahan Ambrol, Lumpur Banjiri Kampung
Warga menonton talud bakal perumahan yang ambrol tidak kuat menahan debit air, Rabu (27/2) pagi. HARSEM/RANIN AGUNG-SM NETWORK |
BERGAS- Talud perumahan setinggi 1,5 meter di Bergas Lor, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Selasa (26/2) petang ambrol. Dinding talud yang ambrol mencapai 20 meter.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun akibat kerusakan tersebut material tanah serta air lumpur sempat mengalir ke jalan lingkungan bahkan masuk ke pemukiman warga. Sentot (46) Ketua RT 5 saat ditemui wartawan, Rabu (27/2) mengatakan, sebelumnya warga bersama pengembang pernah membuat kesepakatan yang isinya lahan yang kini ditalud tersebut akan didirikan akses utama penghuni perumahan.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun akibat kerusakan tersebut material tanah serta air lumpur sempat mengalir ke jalan lingkungan bahkan masuk ke pemukiman warga. Sentot (46) Ketua RT 5 saat ditemui wartawan, Rabu (27/2) mengatakan, sebelumnya warga bersama pengembang pernah membuat kesepakatan yang isinya lahan yang kini ditalud tersebut akan didirikan akses utama penghuni perumahan.
Namun dalam kenyataannya, pengembang justru membuat bangunan talud cukup tinggi dan memindahkan akses utama perumahan.
"Kesepakatan awal, dahulu pada lokasi talud yang roboh ini akan didirikan jalan dan di tengahnya ada saluran air. Kami berencana akan meminta pengembang untuk meningkatkan kualitas material bangunan agar tidak mudah jebol," katanya.
Selain memperkuat talud, pihaknya juga mendesak pengembang membuat sumur resapan agar air dari bakal perumahan tidak mengalir ke perkampungan.
"Dengan adanya kejadian ini, justru akan mempercepat penanganan. Menyusul kami baru akan melayangkan surat keberatan bangunan talud yang dinilai melanggar kesepakatan awal. Dan perlu diketahui, warga juga sudah mengeluhkan hal ini ke pihak kecamatan," tandas Sentot.
Salahi Kesepakatan
Diungkapkan Wawan Hermawan (46) warga lainnya, ketika ambrol dirinya bersama warga sempat menolong satu pengendara motor yang terjatuh karena semua badan jalan tertutup lumpur. Menurut dia, pembangunan perumahan tersebut sebelumnya sempat dihentikan karena pengembang tidak mengindahkan kesepakataan bersama dengan warga.
"Setahu kami, izin awalnya hanya membangun ruko. Dan ketika membangun perumahan harusnya kan ada izin lagi serta mendapat persetujuan dari warga," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan, Rabu (27/2) pagi sejumlah pekerja langsung menyingkirkan material yang terbawa air dan melakukan perbaikan talud. Data dari CV Mandiri Cipta selaku pengembang ruko dan perumahan menyebutkan, pada lahan itu rencananya akan dibangun sebanyak 37 unit rumah.
Sementara itu ketika dikonfirmasi, Budiono, staf pelaksana dari CV Mandiri Cipta menyatakan bila ambrolnya talud lebih dikarenakan talud masih baru, belum siap menerima tekanan air. Terlepas dari itu, pihaknya mengaku sudah mengantisipasi dengan membuat talud sesuai spesifikasi.
"Bangunan talud memang belum cukup umur, kemarin baru jadi langsung mendapat tekanan besar akibat hujan deras dan akhirnya ambrol. Sebagai langkah antisipasi, petugas sudah membersihkan puing material yang berserakan sebelum memperkuat talud dan saluran air," ujarnya.
Disinggung tentang perubahan rencana awal pembangunan akses jalan lengkap dengan saluran air, pihaknya berdalih rencana perubahan yang dijalankan sekarang justru lebih aman. Menyusul tidak bersinggungan langsung dengan akses pemukiman warga.
"Jika tidak dilewati apa-apa kan lebih safe to Pak. Jadi kami mengubahnya dengan membuat akses utama perumahan di lahan atas mengarah ke jalan raya langsung. Adapun di atas talud penahan, nantinya akan dilengkapi pagar pengaman BRC," kata Budiono. (H86-SM Network/nji)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.