Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Digendam di Angkot, Gelang Bu Guru Bablas

Farida Rahmawati yang menjadi korban gendam di angkutan kota (angkota) (HARSEM/HERU SANTOSO)
SALATIGA–Setelah sempat reda, aksi gendam kembali terjadi. Kali ini korbannya seorang guru yang tengah menumpang angkot untuk wira-wiri di dua sekolah.

KORBAN bernama Farida Rahmawati (50) warga Dusun Tompak RT 01/RW 02 Desa Karanggondang, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang yang menjadi korban gendam oleh tiga orang lelaki yang menyaru menjadi penumpang angkuta. Akibatnya, gelang emas seberat 6 gram hilang dan kerugiannya mencapai Rp 2,5 juta.

Menurut keterangan korban kepada Harsem, peristiwa itu berawal saat dirinya usai mengajar di SMP Sultan Fatah Salatiga. Kemudian hendak melanjutkan mengajar di MTs Yasinta Cabean, Mangunsari, Salatiga.

Namun, sebelum menuju sekolah di Cabean itu, korban mampir dulu di BRI Cabang Salatiga Jalan Diponegoro untuk mengambil uang tabungannya. Setelah itu, korban melanjutkan perjalanannya dengan naik angkota nomor 10.

Sesampainya di depan Kantor Pegadaian Salatiga, angkota distop dua orang lelaki dengan tubuh tegap yang akhirnya naik di atas angkota. Korban saat itu duduknya bersebelahan dengan kedua lelaki yang tidak dikenalnya itu. Dalam perjalanannya, salah seorang lelaki itu muntah-muntah dan seorang lagi berusaha menolongnya.

Muntah-muntah

“Ketika angkota yang saya naiki itu sampai di dekat bangjo Jetis, ada seorang lagi laki-laki yang juga naik angkota bersamanya. Ketiga lelaki itu di dalam angkota tidak tutur sapa,” terang Farida kepada Harsem, di Polres Salatiga, Selasa (19/2) kemarin.

“Sesampainya di dekat RSU Salatiga, penumpang dari Jetis ini juga muntah-muntah, saya pun tergerak memberikan pertolongan. Namun, seorang lelaki menghalanginya. Bahkan, tangannya memegangi tas yang saya bawa ini,” imbuhnya.

Saat salah satu lelaki muntah-muntah itu, seorang lagi turun di dekat RSU Salatiga itu, dan korban melanjutkan perjalanannya hingga Palang, Klaseman, Salatiga. Di daerah Palang ini, korban turun dari angkota dan diikuti lelaki yang naik dari depan pegadaian tersebut.

Turun dari angkota, korban sepertinya kebingungan dan justru berjalan kaki hingga Pom Bensin Jalan Osamalaki. Di depan pom bensin ini, korban tersadar dan salah satu gelang di tangan kirinya telah hilang.

“Saya tersadar setelah sampai di depan pom bensin Jalan Osamaliki itu, dan salah seorang lelaki yang turun bersamanya sudah tidak ada. Ternyata, gelang emas yang saya pakai sudah hilang,” katanya.

“Saya menduga pelakunya adalah ketiga lelaki tersebut, mereka sepertinya satu komplotan. Ini sesuai dengan informasi dari kepolisian. Kejadian serupa terjadi Januari lalu dan pelakunya tiga orang. Modusnya sama, yaitu dengan naik angkota dan korbannya saat itu juga seorang guru,” tandas Farida. (hes/nji)
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous