Permadani Wisuda 26 Pranatacara

Walikota Yuliyanto melantik lulusan Panatacara Permadani Angkatan VI di Ruang Sidang II Pemkot, akhir pekan lalu.
HARSEM/DOK

SALATIGA - Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (Permadani) Salatiga diakui belum berperan besar kepada masyarakat. Namun suatu saat, perkumpulan yang setiap enam bulan menghasilkan pembawa acara berbahasa Jawa ini, akan memberi andil besar. Begitu juga dengan peran Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Salatiga dalam melestarikan seni wayang.

Hal tersebut disampaikan Walikota Yuliyanto ketika mewisuda lulusan Panatacara Permadani Angkatan VI dan pelantikan Pengurus Pepadi, di Ruang Sidang II Pemkot Salatiga, akhir pekan lalu.

''Suatu saat peran Permadani dan Pepadi ini sangat besar dalam pengembangan Budaya Jawa termasuk budaya di Kota Salatiga,'' kata Walikota.

Tahun ini Permadani meluluskan 26 wisudawan yang mengikuti pendidikan pranatacara selama 6 bulan. Kursus yang bertempat di SDN Ledok O2 Jalan Veteran tersebut diikuti guru, PNS, pekerja swasta, dan masyarakat umum.

Ketua Permadani Salatiga yang juga Ketua Pepadi, R Soeparno Prawiroatmojo mengungkapkan, panatacara yang dihasilkan Permadani tidak sekadar bisa membawa acara yang baik. Tetapi bisa memberikan pemahaman yang benar tentang budaya dan bahasa Jawa.

''Banyak lulusan panatacara Permadani dari semua elemen masyarakat. Kami berharap mereka menjadi pelopor pengembangan budaya Jawa,'' kata Soeparno.

Program Permadani yang dilaksanakan tidak hanya kursus pembawa acara bahasa Jawa saja, tetapi juga lomba pidato berbahasa Jawa. Sedangkan program Pepadi yang sedang dipersiapkan adalah parade dalang Kota Salatiga.

Sementara itu dalam acara tersebut digelar pula pentas dalang cilik yang dimainkan Raditya Ganendra Arjata dari TK Yasa Luhur. (H2-SM Network/nji)

Newer Post Older Post