Steak Sayur, Kuliner Baru dari Kopeng

Sudaryanti saat membuat steak sayur (HARSEM/HERU SANTOSO)

UNGARAN–Sayuran dapat diolah selain untuk pelengkap masakan. Di daerah Kopeng, Kecamatan Getasan dapat diolah menjadi steak.

Ini merupakan ide kreatif warga dalam meningkatkan perekonomian. Selain itu, bagi yang tidak senang akan sayuran yang dimasak dapat menjadikannya sebagai bahan makanannya.

Sayuran yang diolah adalah wortel, bayam, brokoli, seledri serta daun singkong/ketela. Aneka sayur ini diolah bercampur dengan tepung terigu dan bumbu. Steak sayur ini dibuat tanpa menggunakan bahan pengawet.

Sudaryanti (38), warga Kopeng, Getasan, Kabupaten Semarang yang pertama kali menciptakan steak sayur ini mengaku, produknya dapat dijadikan sebagai camilan bergizi. 

Selain itu, steak sayur ini merupakan salah satu langkah dalam merangsang orang yang tidak senang sayuran.
 “Bahan yang digunakan adalah tepung terigu, margarine, garam, bawang serta sayuran. Membuatnya mudah. Sayuran harus dicuci bersih dan dikukus. Lalu ditumbuk sampai halus, setelah itu dicampur bumbu lain,” kata Sudaryanti.

Dibuat Padat

Menurutnya, apabila sudah lengkap baik sayur maupun bumbunya, dapat langsung dimasukkan ke dalam plastik untuk direbus. Mengapa direbus, menjadi padat.

Dari sini, sayur menjadi padat dan dipres untuk membentuk stik. Tahap akhir proses ini adalah penggorengan dan setelah dingin lalu dikemas di dalam plastik.

Steak sayur asli Kopeng, Getasan ini dipasarkan di toko-toko yang menjual oleh-oleh di Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga. Harga per bungkusnya Rp 10.000 dan tersedia dalam beraneka rasa. Ketahanannya maksimum tiga bulan karena tanpa dicampur pengawet.  “Harga dikatakan murah, jika ditengok dari manfaatnya,” katanya.

Ditambahkan, pembuatan steak sayur ini sebagai upaya menaikkan nilai jual sayuran organik. Pasalnya, wilayah Kopeng merupakan wilayah penghasil sayuran. Selain itu, jika hanya mengandalkan penjualan sayuran murni tanpa terobosan. (heru santoso/nji)

Newer Post Older Post