Tanggul Sungai KB1 Jebol Banjir Rendam Ratusan Rumah
Banjir setinggi paha orang dewasa terus menggenangi pemukiman warga Dukuh Pragi ( HARSEM/SUKMAWIJAYA) |
DEMAK-Tanggul sungai KB1 wilayah Dukuh Pragi Desa/Kecamatan Guntur jebol. Akibatnya air sungai menggelontor deras membanjiri ratusan rumah warga.
Banjir juga menggenangi ratusan hektar sawah padi siap panen. Sekitar pukul 01.00, Rabu (28/2) air sungai KB1 yang deras melimpas ke pemukiman warga, banjir terjadi akibat tanggul sebelah timur sungai KB1 yang merupakan sungai pembuangan dari Sungai Cabean jebol. Banjir telah menggenangi hampir 629 rumah warga Dukuh Pragi, hingga menutup akses jalan.
Kades Guntur, Abu Naim (48) mengatakan, banjir mengakibatkan 125 hektar tanaman padi berusia lebih dari tiga bulan terendam dan terancam puso, karena air keruh berlumpur. “Sebagian sawah yang tergenang dan belum dipanen, bakal terancam puso,” jelasnya, kemarin.
Ketinggian air akibat tanggul jebol cukup memprihatinkan, berkisar 30 cm sampai satu meter. Banjir akibat tanggul jebol ini merupakan kejadian terparah dibanding akhir tahun 2009 lalu. Dia berharap pemerintah segera mendistribusikan bantuan logistik, sekaligus mendatangkan alat berat (eskavator) untuk memperbaiki tanggul tersebut.
Seusai melakukan survei, Camat Guntur Muh Syahrie mengatakan, jebolnya tanggul terjadi di lima titik. Dua titik tanggul jebol terjadi di sebelah timur sungai KB1 sepanjang 36 meter dengan kedalaman 3 meter, jebolnya tanggul ini mengkibatkan arus air langsung menggelontor menuju Dukuh Pragi.
Tiga titik jebol, berada di tanggul sebelah Barat sungai KB1 sepanjang 30 meter sedalam 3 meter, namun limpasan air dari tanggul ini langsung masuk ke dalam saluran tersier Sungai Gendong, sehingga air sungai tidak membanjiri wilayah lain di Desa Guntur dan sekitar.
“Sungai KB1 merupakan aliran Sungai Cabean wilayah Kecamatan Karangtengah, ditengarai tanggul jebol akibat derasnya arus sungai karena curah hujan tinggi,” ungkap Syahrie. Selain itu kondisi tanggul sudah kritis, akibat warga banyak menanami tanaman pangan di badan tanggul, menjadikan kondisi tanah menggembur. (swi/tab)
Warga Diminta Sabar
SEKDA Demak Poerwono Sasmito menyempatkan meninjau lokasi banjir dan berdialog dengan warga setempat. Poerwono yang mewakili Bupati Demak HM Dachirin Said yang masih mengikuti Lemhanas, meminta warga untuk bersabar, kondisi banjir akibat musibah alam.
“Kami masih melakukan pendataan terkait segala sesuatu yang dibutuhkan korban banjir dan penanganan tanggul jebol,” ungkapnya. Koordinasi dilakukan bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pamali Juana Semarang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), DPUPPE serta dinas lainnya.
Kepada pemerintah, Karyadi (65) warga Dukuh Pragi mengaku terpaksa mengungsikan anak dan istrinya lantaran ketinggian air masuk ke rumah sudah mencapai setengah meter. “Kami berharap tidak ada lagi ada banjir susulan,” katanya didampingi anggota Tim Linmas Inti Kantor Kesbangpolinmas Demak, Sungkono (50).
Tambah Sungkono, Dukuh Pragi terdiri atas 10 RT di RW 01, masing-masing RT membawahi 30 sampai 35 rumah. Banjir tidak hanya merendam rumah warga, tapi juga jalan, mushola, dan fasilitas desa lainnya. (swi/tab)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.