Banjir di Dukuh Pragi Suwarni Meninggal, Diduga Kedinginan

Banjir masuk ke rumah warga setinggi mata kaki pria dewasa (HARSEM/SUKMAWIJAYA)

DEMAK- Suwarni (70) meninggal dunia. Diduga kedinginan akibat banjir di Dukuh Pragi, Kecamatan Guntur.

Sejak Rabu (27/2) sekitar pukul 01.00, Dukuh Pragi Desa/Kecamatan Guntur, banjir. Seorang sudah meninggal dunia. Namun bantuan pemerintah belum tiba, ribuan warga sangat kesulitan. Puluhan masyarakat sudah merasakan gatal-gatal dan sesak nafas,.

Hingga berita ini diturunkan debit air di pemukiman warga masih setinggi 30 cm sampai satu meter. Sebanyak 629 rumah milik warga Pragi diselimuti banjir, jalur perkonomian di wilayah perbatasan ini lumpuh hingga warga kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.

Sebagian warga telah mengunggsi untuk menghindari musibah. “Tapi juga banyak warga yang menunggu di rumah, kami berharap pemerintah sudi memberikan bantuan logistik atau lainnya, kami sangat kesulitan,” aku Sulkan (40), warga RT 04 RW 01 Dukuh Pragi, kemarin.

Tragedi banjir sudah meminta korban jiwa, sekitar kamis (28/2) pagi, Suwarni (70) warga RT 03 RW 01 Dukuh Pragi dinyatakan meninggal dunia. Diduga korban meninggal akibat kedinginan. “Sebelumnya ibu sudah sakit stroke, saat kami tinggal mengungsi ditemani kakak,” ungkap anak korban, Suyanti (48).

Semalam, Suyanti bersama kedua anaknya mengungsi kerumah kerabat di wilayah Desa Turitempel Kecamatan Karangtengah yang tak terkena banjir. Dan korban ditinggal dirumah yang masih tergenang banjir bersama anak pertamanya, Sutardi (50). Korban, diketahui meninggal sekitar pukul 05.30.

Dan korban dimakamkan pada pukul 10.00 di tempat pemakaman umum kampung sebelah masih wilayah Desa Guntur, hal ini dilakukan karena lokasi pemakaman Dukuh Pragi masih tergenang air sedalam satu meter.  (swi/tab)

Newer Post Older Post