Banjir di Pragi Meluas di Dua Kecamatan

Petugas BPBD dibantu TNI dan Polri mendistribusikan bantuan sembako di Dukuh Pragi (Harsem/Sukmawijaya)

DEMAK-Banjir di Dukuh Pragi Desa/Kecamatan Guntur, meluas di dua kecamatan. Diprediksi banjir akan terus menggenangi pemukiman, hingga penanganan tanggul jebol, rampung digarap.

Banjir di Pragi meluas di desa sebelah, masih di Kecamatan Guntur, yaitu Desa Bumiharjo dan Desa Bakalrejo. Banjir juga masuk ke pemukiman warga Dukuh Donoloyo, Desa Donorejo, Kecamatan Karangtengah.

“Banjir sudah masuk ke wilayah persawahan Dukuh Dandan, Desa Bakalrejo,” ucap Yawawi (50), warga Desa Bakalrejo, kemarin. Dari ratusan hektar sawah milik warga yang siap panen, kebanjiran. Banjir juga menggenangi sawah miliki Yawawi seluas setengah hektar. Namun, lanjut Yawawi, banjir masuk ke wilayah sebelah timur sungai KB1, meluas sampai ke Dukuh Bomo, Desa Bumiharjo.

Kades Bumiharjo, H Abdul Rohman  membenarkan, kondisi banjir sudah masuk wilayah Bomo, genangan terbanyak di kawasan persawahan dan makam umum, untuk pemukiman hanya 10 rumah yang kondisinya lebih rendah, terkena imbas banjir. “Sekitar 100 hektar persawahan di Dukuh Bomo kebanjiran, air juga masuk di rumah warga,” ucapnya.

Terpisah Kades Guntur, Abu Naim,  melaporkan arus air yang merupakan gelontoran dari celah tanggul sungai KB1 yang jebol di wilayah Pragi semakin deras, hingga menyusuri sejumlah kawasan sebelah timur. Banjir juga menggenangi wilayah Desa Tunjungharjo, Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan, yang berjarak 1,6 kilometer, berbatasan dengan Dukuh Pragi.

Sementara itu, setelah tiga hari tergenang, sekitar pukul 14.00 Jumat (1/3), bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak mulai masuk, sejumlah bantuan sembako dikirim ke rumah Kades Guntur, selanjutnya bantuan didistribusikan melalui Ketua RT setempat.

Sekretaris BPBD Demak Joko Sari mengakui kelambanan penyaluran bantuan akibat belum optimalnya informasi yang masuk ke pihaknya. Hingga bantuan logistik turun, pihaknya belum menerima pengajuan permohonan dari wilayah setempat.

“Atas instruksi Pak Sekda, kami segera menyalurkan bantuan tersebut,” kata Joko. Lanjutnya, semula pada hari pertama tanggul jebol (Rabu 27/2), BPBD telah memantau, pihaknya justru memantau di wilyah Dukuh Singopadu, Desa Sidorejo Kecamatan Karangawen yang tahun 2011 lalu sempat banjir akibat tanggul jebol.

Namun setelah memantau arus sungai, pihaknya curiga, debit air semula tinggi menjadi surut, segera timnya menyusuri ke wilayah barat sungai KB1, ternyata di sana terdapat tanggul jebol.

Selain menyerahkan bantuan logistik, Tim BPBD juga melakukan inspeksi berkeliling di pemukiman, melakukan pemetaan bencana yang terjadi di Pragi.

Joko meyakinkan, pihaknya telah berkoordinasi secara struktural dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pamali Juana dan instansi terkait. Saat ini konsentrasi BPBD Demak pada penyaluran bantuan sembako terlebih dulu. Sedikitnya bantuan berupa mi instan 50 dus, minyak goreng 60 liter, beras 400 kg, telur 30 kg, dan kerupuk 50 kg, diharapkan bisa meringkankan ketersediaan pangan warga.

Akibat tanggul sungai KB1 yang merupakan aliran Sungai Cabean di wilayah Dukuh Pragi, jebol di lima titik. Ini berdampak pada banjir pemukiman, sebagian dari 629 rumah warga Pragi, tergenang. (swi/yul)

Newer Post Older Post