Jaringan Narkoba Kedungpane Libatkan Sipir

Tim intelijen Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah terus menyelidiki peredaran narkoba di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kedungpane Semarang. Ditangkapnya tiga narapidana LP Kedungpane dalam kasus peredaran narkoba jenis sabu beberapa hari lalu ditengarai melibatkan sipir LP setempat.

"Kami masih menyelidiki dimungkinkannya orang dalam (sipir) terlibat dalam peredaran narkoba di LP tersebut," kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah Soetarmono, Kamis (28/2).

Pihaknya mengaku telah mengirimkan dua penyidik BNN ke LP kelas 1 A Kedungpane. Mereka dikirim untuk mendalami jaringan peredaran narkoba di dalam lapas.

"Cukup mengherankan, cara bertransaksinya menggunakan layanan E-banking. Bagaimana bisa para tersangka memiliki alat E-Banking di dalam penjara. Jadi, berapa nominal transaksi terekam jelas dalam alat tersebut. Modusnya pun berupa jaringan putus," ungkapnya.

Dalam penyelidikan ini, Soetarmono mengaku bekerjasama dengan Kanwil Kemenkumham Jateng. Ia menjelaskan telah mendapat restu dari Kemenkumham jika menemukan pegawai yang terlibat, dipersilakan menangkap.

"Kecurigaan kami berkaitan dengan masuknya alat-alat komunikasi hingga alat E-banking ke dalam lapas. Alat itulah yang digunakan sebagai pengendali," katanya.

Terpisah, Kepala Devisi (Kadiv) Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jateng Soewarso membenarkan. Dia memberikan dukungan penuh terhadap pemberantasan narkoba di dalam Lapas. "Silakan saja, kalau ada oknum yang terlibat," ujarnya.

Dikatakannya, selama ini pihaknya telah melakukan pengawasan secara ketat. Namun ia mengakui, pemeriksaan hanya dilakukan secara manual, dengan alasan belum tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung. Belum tersedia alat pendeteksi modern di LP Kedungpane. "Saya cuma bisa bilang, kami akan kerja keras terus," katanya. (abm/rif)

Newer Post Older Post