Awas, Takjil Mengandung Zat Berbahaya!
SEMARANG- Kemeriahan Ramadhan memunculkan budaya-budaya baru. Salah satunya merebaknya penjualan maupun pemberian takjil gratis di pinggir jalan. Namun perlu diwaspadai, dimungkinkan makanan dalam takjil tersebut mengandung obat berbahaya.
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Semarang menyiapkan tim yang bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap distribusi bahan pangan memasuki Ramadhan tahun ini.
"Masih banyak penyalahgunaan bahan pangan yang tidak sesuai standar ketentuan. Di antaranya praktik-praktik yang terjadi di pasar tradisonal, toko modern, toko kelontong, dan sebagainya," kata Kepala Balai Besar POM Semarang Zulaimah di Semarang, Kamis (11/7).
Pihaknya mengaku bekerja sama dengan lembaga-lembaga di tingkat kabupaten/kota untuk melakukan sosialisasi dalam pengawasan produk makanan. Salah satunya mlakukan razia.
Menurutnya, ada beberapa kriteria bahan pangan yang tidak sesuai dengan standar. "Kami masih sering mendapati beberapa produk makanan mengandung bahan berbahaya, kedaluarsa, kemasan rusak, tidak memiliki izin edar, dan sebagainya," kata Zulaimah.
Lebih lanjut dikatakannya, BBPOM juga akan menerjunkan kendaraan laboratorium keliling untuk melakukan pemeriksaan di tempat terhadap kandungan zat dalam makanan saat digelar razia. "Termasuk pemeriksaan terhadap jajan di pasar tradisonal atau takjil yang dijual saat menunggu waktu berbuka puasa," katanya.
Zulaimah mengimbau agar masyarakat lebih cerdas dan teliti dalam memilih bahan pangan. Dia mewanti-wanti agar masyarakat tidak tergiur karena warna atau kemasan.
"Harus diperiksa lebih teliti, jangan tertipu dengan kemasan yang menarik," tandasnya. (abm/rif)
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Semarang menyiapkan tim yang bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap distribusi bahan pangan memasuki Ramadhan tahun ini.
"Masih banyak penyalahgunaan bahan pangan yang tidak sesuai standar ketentuan. Di antaranya praktik-praktik yang terjadi di pasar tradisonal, toko modern, toko kelontong, dan sebagainya," kata Kepala Balai Besar POM Semarang Zulaimah di Semarang, Kamis (11/7).
Pihaknya mengaku bekerja sama dengan lembaga-lembaga di tingkat kabupaten/kota untuk melakukan sosialisasi dalam pengawasan produk makanan. Salah satunya mlakukan razia.
Menurutnya, ada beberapa kriteria bahan pangan yang tidak sesuai dengan standar. "Kami masih sering mendapati beberapa produk makanan mengandung bahan berbahaya, kedaluarsa, kemasan rusak, tidak memiliki izin edar, dan sebagainya," kata Zulaimah.
Lebih lanjut dikatakannya, BBPOM juga akan menerjunkan kendaraan laboratorium keliling untuk melakukan pemeriksaan di tempat terhadap kandungan zat dalam makanan saat digelar razia. "Termasuk pemeriksaan terhadap jajan di pasar tradisonal atau takjil yang dijual saat menunggu waktu berbuka puasa," katanya.
Zulaimah mengimbau agar masyarakat lebih cerdas dan teliti dalam memilih bahan pangan. Dia mewanti-wanti agar masyarakat tidak tergiur karena warna atau kemasan.
"Harus diperiksa lebih teliti, jangan tertipu dengan kemasan yang menarik," tandasnya. (abm/rif)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.