Masyarakat Salatiga Tumplek Blek Nikmati Pawai OMB UKSW
Salah satu persembahan kostum dalam pawai OMB UKSW. HARSEM/HERU SANTOSO |
SALATIGA – Ribuan mahasiswa baru UKSW Salatiga dalam menutup rangakain kegiatan Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) menggelar Pawai OMB, Sabtu (21/9) kemarin. Pawai yang dimulai pukul 13.00 wib dari halaman kampus UKSW, dibuka langsung oleh Rektor UKSW Prof Pdt John A Titaley dan Walikota Salatiga Yuliyanto. Tema yang diangkat adalah “Creative Minority in a Global Society”, pembukaan ditandai dengan penyerahan tongkat mayoret kepada dua mayoret.
“Pawai yang kita lakukan sekarang ini merupakan cara mahasiswa baru UKSW dalam menunjukkan kreativitasnya, serta cara menunjukkan kedatangan mereka di Kota Salatiga yang akan menjadi tempat tinggal mereka selama 4 tahun kedepan,” kata John A Titaley sesaat sebelum membuka pawai.
Sementara, Walikota Salatiga Yuliyanto memberikan apresiasi tinggi kepada civitas akademika UKSW yang menggelar pawai. Dikatakan, selain untuk menghibur masyarakat Salatiga, tentunya merupakan salah satu cara untuk berbaur dengan masyarakat.
“Selamat datang di Salatiga, selamat datang di UKSW dan selamat belajar serta segera dapat menyesuaikan dengan lingkungan khususnya I wilayah Salatiga tercinta ini,” tandas Yuliyanto didampingi istri, Titik Kirnaningsih dan Kepala Disdikpora Tedjo Supriyanto.
Dalam pawai itu menampilkan CS MarchingBlek yang memainkan empat lagu diantaranya Mars Satya Wacana, Mars MarchingBlek, Manuk Dadali, dan Janger, Tari Topeng Ireng dari warga Ngrawan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, barisan Flag Dance. Dan pawai ini diawali barisan Paskibra dari siswa SMA Kristen Satya Wacana. Sedangkan kostum yang ditampilkan dalam pawai tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun ini lebih mengangkat tema pendidikan dan teknologi, lingkungan hidup, budaya, anti narkoba, dan anti korupsi.
“Dibaningkan engan pawai tahun lalu, tahun ini nampak beda. Seperti kostum yang dikenakan peserta pawai lebih mengenalkan pada peduli lingkungan dan sengaja dibuat dari barang bekas diantaranya botol aqua, kerdus, plastic kemasan makan kecil maupun yang lain. Intinya, kami sebagai masyarakat biasa yang menonton pawai ini, benar-benar terhibur.
Harapan saya, pawai seperti ini bisa lebih sering digelar dan apat menggandeng kesenian local Salatiga khususnya,” tandas Ny Sri Rejeki (48) warga Kemiri, Sidorejo, Salatiga kepada Harsem, disela-sela melihat pawai, Sabtu (21/9) kemarin. (hes/rif)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.