Pasar Hewan Diduga Jadi Lokasi Mesum
Bangunan berlantai dua ini dan pelataran/halaman kios-kios kayu sering dijadikan ajang mesum di malam hari. HARSEM / HERU SANTOSO |
UNGARAN – Pasar Hewan atau lebih dikenal dengan sebutan Pasar Pon Ambarawa, selalu ramai pada saat hari pasaran Pon dalam setiap minggunya. Keramaian ini paling lama sampai pukul 15.00 wib. Namun, jika malam hari pasar yang mulai memperlihatkan kekumuhannya itu, banyak dikunjungi pasangan muda-mudi untuk memadu kasih. Mereka memilih tempat di bangunan berlantai dua yang kondisinya gelap serta di kios-kios kayu yang berada di bagian belakang pasar itu.
Pasangan muda-mudi maupun pasangan yang sudah dewasa itu, banyak memilih memadu kasih di komplek pasar yang kondisinya gelap karena memang kurang sarana penerangan umum. Mereka rata-rata mendatangi komplek pasar pada pukul 20.00 wib ke atas, dan tidak jarang pukul 23.00 wib pelataran kios kayu tersebut banyak dihiasi sepeda motor yang diatasnya nangkring sepasang manusia maupun mobil “bergoyang”.
Selain itu, pada bangunan berlantai dua yang belum difungsikan itu, lebih banyak digunakan untuk kencan kalangan waria atau 'bencong'. Hal ini telah lama dilakukan dan tidak ada yang berani memperingatkan atau melarangnya. Pasalnya, selain kondisinya gelap gulita, lokasi ini berada agak jauh dari pemukiman warga.
“Saya sebenarnya juga sering mengetahui dan melihat pasangan muda mudi dengan mengendarai motor dan berhenti di halaman kios-kios ini. Mereka kadang ada yang sengaja membawa koran untuk alas duduk, bahkan ada yang terang-terangan bercumbu diatas sepeda motor. Selain itu, jika menggunakan mobil, sering terlihat 'mobil bergoyang'. Karena kami tidak ada temannya, melihat suasana itu hanya diam saja,” terang Sunardi (55), salah seorang penjaga malam salah satu kios kayu di komplek Pasar Hewan Ambarawa ketika ditemui Harsem, Selasa (17/9) kemarin.
Ditambahkan, beberapa pemilik kios maupun penghuni kios kayu ini tidak jarang menemukan kondom bekas pakai yang sengaja dibuang oleh pemakainya. Kondisi ini sangat disayangkan. Kondom bekas pakai itu juga sering ditemukan di bangunan gedung dua lantai itu.
Sementara, beberapa orang yang sempat ditemui di lokasi tersebut mengaku, kedatangannya di komplek Pasar Hewan pada malam hari ini sekadar jalan-jalan dan menikmati udara segar malam hari. Namun, dari gelagatnya mereka itu merasa terusik saat ditemui untuk diajak ngobrol.
“Kami datang kesini tidak akan mengganggu warga sekitar dan ini kan tempat umum jadi bebas, siapapun boleh datang di tempat ini. Kalau sampai kami difoto, awas,” kata seorang lelaki dengan anting di telinga kanannya yang sedang bermesraan dengan perempuan ABG, dengan mengendari motor Honda Vario dengan nopol AB ketika didekati Harsem.
Situasi seperti ini, telah berjalan lama di kawasan Pasar Hewan Ambarawa, bahkan tiap malam juga untuk mangkal waria atau bencong yang mencari mangsa. Mereka para waria tiba di komplek pasar tersebut rata-rata pukul 22.00 wib hingga 01.00 wib. Kondisi ini jika tidak ada penertiban atau razia yang dilakukan petugas dari instansi atau dinas terkait akan membuat semakin banyaknya warian atau bencong yang mangkal. Begitu juga, jika di pelataran kios kayu di belakang pasar tidak disediakan lampu penerangan umum dan tetap gelap gulita akan menjadikan pelataran tersebut menjadi anjang mesum orang-orang tidak bertanggungjawab. (hes/hst)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.