*Pria Biadab Tega Korbankan Pacar Diperkosa
Nasib nahas menimpa Aliska. Pacarnya tega membiarkan dirinya diperkosa oleh delapan pria yang sudah pasti bermoral bejat.
Perkenalan Aliska Indasari binti Supriyatin (18), warga Dukuh Krajan Desa Wonosekar Kecamatan Karangawen, Demak; dengan M Khoir (28), warga Dukuh Ronggosari Desa Kebonbatur Kecamatan Mranggen, Demak, melalui “salah telepon”, membuka lembaran hitam dalam hidup Aliska.
Percakapan awal sampai pertemuan masih terasa indah. Cinta di dada Aliska begitu membara. Sayangnya, di akhir cerita, benih-benih cinta itu tak ubahnya racun belaka. Petaka datang saat saat dengan gagah Khoir memerkosanya, dan kemudian pria itu membiarkan Aliska diperkosa oleh delapan laki-laki lain!
Kasubag Humas Polres Demak AKP Sutomo menuturkan, Aliska hanya datang untuk meminta Khoir sudi bertanggungjawab atas perbuatannya. Alih-alih merespon positif keinginan Aliska tersebut, pria bertubuh pendek ini malah menyorongkan Aliska untuk diperkosa, dengan mengabarkan kepada teman-temannya bahwa si perempuan malang itu gampang diajak kencan.
Khoir tampaknya ingin lepas tangan sesudah memerkosa Aliska. Maklum saja, dia takut ketahuan telah beristri dan beranak satu.
“Tersangka pura-pura mengantar korban di tengah persawahan wilayah Dukuh Delik Desa Sumberejo Kecamatan Mranggen, selanjutnya mereka berdua (seolah-olah) dicegat delapan orang pria, dan dari sinilah kemudian peristiwa pemerkosaan tersebut dilakukan,” katanya.
Polisi yang dilapori segera menangkap Khoir untuk dimintai keterangan. Kepolisian Demak meminta delapan lelaki itu segera menyerahkan diri demi mengurangi beban hukum yang akan menimpanya. Kalau tidak menyerahkan diri, petugas akan memburu.
Meski Khoir jelas-jelas berdosa, dia tetap saja punya alibi saat dicecar pertanyaan oleh polisi. Ia berdalih bahwa ia tak tahu menahu soal pemerkosaan itu. “Saya memang perama yang menodai, tapi saya tidak tahu soal pemerkosaan itu,” aku Khoir, kemarin.
Menurut pengakuannya, setelah menodai Aliska di sebuah hotel di Bandungan pada Ramadhan lalu, dia mengaku terakhir ketemu ‘pacar’-nya itu ketika ia main kuda lumping pada gelar budaya desa setempat. Khoir mengaku siap bertanggung jawab atas perbuatannya itu.
Dan soal pemerkosaan, Khoir mengaku tiba-tiba didatangi Hasan dan Nurul, dua di antara teman-temannya, yang mengatakan bahwa mereka habis mengerjai Aliska di sebuah gubuk di areal persawahan Desa Sumberejo.
Diberitakan sebelumnya, setelah peristiwa tersebut Aliska mengalami syok dan tekanan batin. Polisi sempat kesulitan meminta keterangan darinya, karena saat ditanya dia menjawab tak tahu. Dia hanya ingat tahu-tahu sadar dari pingsan setelah digagahi. (swi/rif)
Perkenalan Aliska Indasari binti Supriyatin (18), warga Dukuh Krajan Desa Wonosekar Kecamatan Karangawen, Demak; dengan M Khoir (28), warga Dukuh Ronggosari Desa Kebonbatur Kecamatan Mranggen, Demak, melalui “salah telepon”, membuka lembaran hitam dalam hidup Aliska.
Percakapan awal sampai pertemuan masih terasa indah. Cinta di dada Aliska begitu membara. Sayangnya, di akhir cerita, benih-benih cinta itu tak ubahnya racun belaka. Petaka datang saat saat dengan gagah Khoir memerkosanya, dan kemudian pria itu membiarkan Aliska diperkosa oleh delapan laki-laki lain!
Kasubag Humas Polres Demak AKP Sutomo menuturkan, Aliska hanya datang untuk meminta Khoir sudi bertanggungjawab atas perbuatannya. Alih-alih merespon positif keinginan Aliska tersebut, pria bertubuh pendek ini malah menyorongkan Aliska untuk diperkosa, dengan mengabarkan kepada teman-temannya bahwa si perempuan malang itu gampang diajak kencan.
Khoir tampaknya ingin lepas tangan sesudah memerkosa Aliska. Maklum saja, dia takut ketahuan telah beristri dan beranak satu.
“Tersangka pura-pura mengantar korban di tengah persawahan wilayah Dukuh Delik Desa Sumberejo Kecamatan Mranggen, selanjutnya mereka berdua (seolah-olah) dicegat delapan orang pria, dan dari sinilah kemudian peristiwa pemerkosaan tersebut dilakukan,” katanya.
Polisi yang dilapori segera menangkap Khoir untuk dimintai keterangan. Kepolisian Demak meminta delapan lelaki itu segera menyerahkan diri demi mengurangi beban hukum yang akan menimpanya. Kalau tidak menyerahkan diri, petugas akan memburu.
Meski Khoir jelas-jelas berdosa, dia tetap saja punya alibi saat dicecar pertanyaan oleh polisi. Ia berdalih bahwa ia tak tahu menahu soal pemerkosaan itu. “Saya memang perama yang menodai, tapi saya tidak tahu soal pemerkosaan itu,” aku Khoir, kemarin.
Menurut pengakuannya, setelah menodai Aliska di sebuah hotel di Bandungan pada Ramadhan lalu, dia mengaku terakhir ketemu ‘pacar’-nya itu ketika ia main kuda lumping pada gelar budaya desa setempat. Khoir mengaku siap bertanggung jawab atas perbuatannya itu.
Dan soal pemerkosaan, Khoir mengaku tiba-tiba didatangi Hasan dan Nurul, dua di antara teman-temannya, yang mengatakan bahwa mereka habis mengerjai Aliska di sebuah gubuk di areal persawahan Desa Sumberejo.
Diberitakan sebelumnya, setelah peristiwa tersebut Aliska mengalami syok dan tekanan batin. Polisi sempat kesulitan meminta keterangan darinya, karena saat ditanya dia menjawab tak tahu. Dia hanya ingat tahu-tahu sadar dari pingsan setelah digagahi. (swi/rif)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.