Kartu Nelayan Siap Uji Coba
Kartu nelayan yang digembor-gemborkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada masa kampanye, kini telah siap diuj coba. Sedangkan kartu petai, masih digodok karena data dan sistemnya yang lebih rumit.
GUBERNUR Ganjar Pranowo menjelaskan, kartu nelayan yang dibuat dan dikerjakan teman-teman Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia itu ada dua macam, yakni kartu nelayan tangkap dan kartu nelayan perikanan darat. Kartu tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan nelayan dalam mendapatkan solar sebagai bahan bakar kapal.
GUBERNUR Ganjar Pranowo menjelaskan, kartu nelayan yang dibuat dan dikerjakan teman-teman Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia itu ada dua macam, yakni kartu nelayan tangkap dan kartu nelayan perikanan darat. Kartu tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan nelayan dalam mendapatkan solar sebagai bahan bakar kapal.
Untuk dapat berlaku efektif dan maksimal, saat ini sedang dilakukan pematangan konsep. Setelah konsep mencapai final, kartu akan diuji coba di beberapa kelompok nelayan, sebelum didistribusikan ke semua kantong nelayan di Jateng.
"Distribusi kartu nelayan nanti dulu karena saat ini sedang dalam tahap pematangan agar begitu dilaunching sudah siap semuanya," katanya, usai pengukuhan Komisi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (KP3K) Jateng periode 2013-2018 di Ruang Rapat Kantor Gubernur, Kamis (7/11).
Pada kesempatan kemarin, Ganjar menunjukkan contoh desain kartu yang akan diuji coba. Pada kartu tersebut terdapat "barcode" yang berisi angka-angka sebagai identitas pemegang kartu. "Dapat diketahui apakah dia pemilik kapal atau cuma anak buah kapal, lalu kuota solarnya berapa. Jadi akan ketahuan sudah ambil solar atau belum," katanya.
Nantinya, kartu nelayan tidak hanya berlaku untuk solar saja. Ganjar berharap kartu tersebut dapat berlaku sebagai kartu asuransi untuk kecelakaan dan kematian. "Kita sedang kaji, mungkin gak kita jamin asuransi kecelakaan dan kematian bagi nelayan agar nelayan saat melaut itu merasa 'secure' atau aman," ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Sementara soal kartu nelayan, menurut Ganjar masih dalam tahap pengkajian lebih lanjut. Data petani yang lebih banyak dan persebaran wilayah lahan yang lebih luas membutuhkan penelitian yang lebih dalam. "Kita mau lindungi pupuk dulu, pupuk bersubsidi. Kita mulai dari perluasan lahan, siapa yang berhak, baru kita buatkan yang seperti ini," katanya.
Kartu petani nantinya pada tahap awal akan berguna untuk memastikan kebutuhan pupuk terdistribusi secara efektif dan maksimal. "Satu lagi kartu dari dinas perkebunan itu juga sudah siap, sedang kita integrasikan," tegasnya. (SMNetwork/H68,J17/sae)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.