Tower Setinggi 41 Meter Roboh
Tower server data milik Bappeda diterjang angin saat hujan deras, kemarin. |
Kepala Bidang Fisik Sarana dan Prasarana Wilayah, Dwi Agus Atmojo mengatakan ambruknya tower itu diperkirakan akibat hujan deras yang turun sekitar pukul 13.30 dengan disertai angin kencang mengakibatkan tower setinggi 40 meter untuk input data ambruk dan menimpa atap kantor Satpol PP.
Akbatnya, selain tower ambruk dan beberapa peralatan jaringan rusak, atap di salah satu ruangan di kantor Satpol PP rusak berat dan tidak bisa digunakan. Beberapa peralatan jaringan yang ada di tower tersebut, seperti grid antenna dan wireless router juga tidak bisa berfungsi.
Kerugian akibat kejadian ini, selain materi diperkirakan sebesar Rp 100 juta juga beberapa aplikasi yang memanfaatkan tower ini sebagai jaringan penghubung dengan server utama di Bappeda tidak bisa digunakan, seperti aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) maupun SIM Keuangan. Selain itu beberapa jaringan di SKPD yang terhubung dengan server di Bappeda, untuk sementara tidak bisa digunakan.
Untuk menangani hal ini, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Wonosobo terkait dengan anggaran untuk perbaikan tower dan pelalatan jaringan, serta akan mengupayakan memindah jaringan dengan menggunakan tower lain yang ada di beberapa SKPD, yang masih bisa berfungsi.
Di samping robohnya tower Bappeda, akibat angin kencang dan hujan deras yang berlangsung sekitar 20 menit tersebut juga terjadi longsor di Kelurahan Kejiwan, tepatnya di RT 2 RW 4. Tebing setinggi 7 meter dengan lebar 3 meter ambrol, dan beberapa pohon bambu runtuh. Meski tidak ada korban jiwa, namun runtuhan bambu sempat jatuh di atap bangunan yang digunakan sebagai gudang bank sampah oleh warga setempat. 2 seng yang menjadi atap gedung rusak.
Camat Wonosobo, Faisal Radjul Buntoro menyampaikan bahwa pihaknya dibantu warga setempat segera membabat habis beberapa bonggol bambu yang ada di lereng tebing tersebut, agar tidak menjatuhi beberapa bangunan yang ada di bawahnya. Sebelumnya pihaknya meminta ijin kepada pemilik lahan, agar bonggol-bonggol bambu yang cukup besar bisa dipangkas habis, dan selanjutnya akan ditanami tanaman keras, agar bisa membantu mencegah terjadinya longsor susulan.
Di saat yang bersamaan, akibat angin kencang tersebut, 2 rumah di RT 2 RW 8 Dusun Kemiri Kelurahan Pagerkukuh, juga mengalami kerusakan. Rumah milik Syamsul Arif (39) dan Kuwat (26), yang sehari-hari bekerja sebagai buruh, atapnya yang terbuat dari seng rusak parah. Seng di kedua rumah tersebut terbang, dan bahkan kuda-kuda penyangga atap rumah juga ikut rusak. Untuk sementara keluarga Syamsul Arif dan Kuwat mengungsi di rumah kerabatnya di dusun Pagude dan Sirandu. Mereka membutuhkan bantuan seng. (H67/SMNetwork/njs)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.