Kembali, Banjir Kiriman Sambangi Pilangwetan

Kapolres Demak, Jawa Tengah AKBP R Setijo Nugroho HHP didamping Kapolsek Kebonagung AKP I Ketut Patra meninjau pemukiman Desa Pilangwetan yang masoh terendam air. (HARSEM/SUKMAWIJAYA)

Demak-Kendati wilayah Desa Pilangwetan Kecamatan Kebonagung Demak, Jawa Tengah, hanya diguyur gerimis, namun air sungai sekitar meluap. Limpasan sungai Tuntang ini, membanjiri pemukiman.

Secara mendadak gelontoran air sungai masuk ke pemukiman. Kharim (45) warga Dusun Gedangan RT 01 RW 01, segera menyelamatkan sejumlah harta benda miliknya ke atas lemari.

“Sebenarnya kami sudah berjaga-jaga, setelah mendengar tanggul sungai Tuntang wilayah Desa Ngroto Kecamatan Gubung, jebol dan banjir menggenangi pemukiman setempat,” jelasnya.

Desa Ngroto wilayah Kabupaten Purwodadi, Jawa tengah adalah tetangga Desa Pilangwetan, hanya terpisah oleh jalan pantura. Semula warga Pilangwetan menganggap banjir, tidak akan mampir di pemukiman, ternyata dugaan itu salah.

Senin (6/1/2014), pukul 22.30 lebih, limpasan air sungai Tuntang sudah masuk ke rumah warga. Sedikitnya 28 rumah di RT 01 RW 01 Dusun Gedangan Desa Pilangwetan terendam banjir.

Karena kondisi pemukiman di Dusun Gedangan lebih rendah dari tanggul sungai, menjadikan kawasan ini rawan bencana banjir. Walaupun banjir datang, sepertinya warga sudah siap, mereka secara cekatan menyelamatkan harta bendanya dari kerusakan akibat air.

Beberapa petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Polisi dan TNI  sudah siaga, bersama warga mengawasi kondisi seputar tanggul sungai yang sebelumnya sudah dipasang sebanyak 1.500 sak plastik berisi tanah.
“Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerusakan akibat banjir belum bisa kami tafsir,” ucap Kabid kedaruratan dan Logistik pada BPBD Demak, Mahfud.

BPBD sekaligus memberikan 100 nasi bungkus untuk makan pagi, puluhan dos mie instan, beras, kecap, minyak goreng dan sarden, untuk kebutuhan hidup sebanyak 80 warga RT 01 RW 01 dan warga lain.

Saat meninjau banjir, Kapolres Demak AKBP R Setijo Nugroho HHP memerintahkan anggotanya untuk tetap siaga, memantau banjir dan mengamankan pemukiman.

“Tetap akan kita pantau, anggota akan mengawal pengiriman logistik,” ucapnya setelah mensurvey tanggul sungai yang bermasalah, bersama Kapolsek Kebonagung AKP I Ketut Patra, dan muspika setempat.

Menurut, Kabid Pengairan pada Dinas Pekerjaan Umum Pemukiman Pertambangan dan Energi (DPUPPE) Demak, banjir datang merupakan limpasan dari sungai Tuntang, akibat kiriman dari wilayah hulu, yaitu seputar Kabupaten Semarang yang terjadi hujan deras.

Sehingga, pada pukul 22.30 air melipas diatas mercu Bendung Gelapan dengan elevasi Semarang Peil Baru (SPB) 19.40 meter, dan debit air mencapai 594,84 meter3/detik. Selanjutnya limpasan air akan meluber ke wilayah Desa Solowire Kecamatan Kebonagung yang masih tetangga Desa Pilangwetan, menuju Desa Trimulyo Kecamatan Guntur, Demak.

 “Solusi dari persoalan ini, harus ada normalisasi sungai Tuntang di wilayah Pilangwetan,” jelasnya. Dan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pamali Juana, sebagai pemangku kebijakan wilayah sungai setempat. (swi) 

Kondisi tanggul Desa Pilangawetan yang sudah retak dan rusak. (HARSEM/SUKMAWIJAYA)

Newer Post Older Post