Waspadai Penipuan lewat SMS

KEJAHATAN menjelang Lebaran sama ramainya, pelaku seolah memutar otak dalam menggunakan modus aksi kejahatannya. Mulai modus tanya alamat, memberi permen di dalam bus, pura-pura muntah di atas angkutan umum, menawarkan barang, atau pura-pura kejang di atas bus dan lainnya.

 

Kemarin, Puji Nurmawati (53) warga Sinia Saung Galing, Banyumanik juga menjadi korban penipuan. Ia mendapat SMS yang mengaku teman dekat dan meminta tolong untuk meminjam uang karena kebutuhan mendesak.
 

Ia pun kemudian kehilangan Rp 200 ribu. Dan ternyata setelah dikroscek, ternyata orang yang SMS tersebut bukan temannya. Pelaku juga menyebutkan teman lama itu benar-benar teman korban.
Kepada polisi Endah mengatakan kejadian itu bermula sekitar pukul 09.00, saat ia menerima SMS dari nomor yang mengaku teman akrabnya bernama Yosi. Dan Yosi memang tidak hanya sebagai teman melainkan juga rekan bisnisnya.
 

Dalam SMS nya itu, Yosi yang juga pegawai Bank Mega di Semarang itu meminta pertolongan Endah supaya meminjaminya uang. ”Katanya lagi butuh uang mendesak dan akan dikembalikan sore hari, setelah mobilnya laku terjual,” ujar Endah kepada polisi, Rabu (24/8).
 

Selang beberapa saat setelah menransfer uang, Endah berusaha menemui Yosi. Namun betapa Endah maupun Yosi sama-sama kaget karena Endah menerima SMS salah dan harus kehilangan uang Rp 200 ribu. “Saat nomor telepon saya cek, ternyata memang bukan punya Yosi,” ujar Endah.
 

Sadar telah ditipu pelaku, korban mendatangi bank tempat dirinya mentransferkan uang untuk meminta pemblokiran. Dalam catatan bank, diketahui telah terjadi transaksi pengiriman uang lebih dari sekali yang masuk ke rekening pelaku dari beberapa orang.
”Kiriman masuk ke rekeningnya ada yang Rp 300 ribu. Namanya Chaerudin,” ujarnya menirukan petugas bank.
 

Diduga pelaku sudah melakukan lebih dari satu orang korban. Saat ini, kasus penipuan melalui SMS itu masih dalam penyelidikan petugas Reskrim Polrestabes Semarang. (abm/twu)

Newer Post Older Post