Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Rekayasa Hamil dan Penculikan, PRT Ayu Itu Bakal Dibui

DEMI menjaga rumah tangganya agar tidak hancur, seorang pembantu rumah tangga bernama Sarubi Niati Cholisoh (26) ini nekat merekayasa laporan penculikan dan pencurian bayi dalam kandungannya. Namun ulahnya tersebut justru menjadi bumerang. Pasalnya, dia terancam dibui.

Kapolrestabes Kombes Pol Elan Subilan menegaskan, Kholisoh terbukti membuat laporan palsu. Laporan penculikan dan pencurian bayi dalam kandungannya dinyatakan ngarang.

"Lima tahun berumahtangga ia empat kali keguguran. Ia pun khawatir diceraikan suaminya, Sardi (33). Itulah kemudian dia menyusun skenario penculikan dan pencurian bayi dalam kandungannya," terang Elan saat gelar perkara di Mapolrestabes, kemarin.

Hasil visum dokter Rumah Sakit Panti Wilasa Semarang menunjukkan Cholisoh tidak pernah hamil. "Tidak ada tanda-tanda kehamilan serta tidak ada tanda bekas melahirkan," tandasnya. 

Dikatakan Elan, Cholisah terancam KUHP Pasal 220 yang menyebutkan barangsiapa melaporkan atau mengadukan bahwa telah dilakukan suatu tindak pidana padahal diketahui itu tidak dilakukan atau tidak benar, maka ancaman hukuman pasal tersebut yakni maksimal satu tahun empat bulan penjara.

Di depan polisi, Cholisoh mengaku bingung dan tertekan sebab tak kunjung hamil seperti diinginkan suaminya. “Selama lima tahu terakhir, saya keguguran empat kali,” ujar wanita asal Desa Muming RT 01/RW 17, Kelurahan Surodadi, Kecamatan Candi Mulyo, Kabupaten Magelang itu.

Karena takut diceraikan, muncul ide membuat laporan penculikan. Hari-hari terakhir sebelum menghilang, dia berpura-pura tidak enak badan. Kepada sang suami, wanita yang tinggal di Jalan Sidodadi 34/B, Kelurahan Karangtempel, Kecamatan Semarang Timur ini menghilang. Dalihnya membeli bubur, namun tidak kembali ke rumah. Sardi pun melaporkan kehilangan itu ke Mapolrestabes pada Rabu (18/1) lalu. Namun, wanita yang mengaku hamil 8 bulan tersebut ditemukan Minggu (22/1). Cholisoh mengabarkan ke suaminya telah diculik dan dibebaskan di sekitar Lawangsewu.

Dalam penyekapan oleh kawanan orang tak dikenal, dua di antaranya berpakaian juru rawat, ia dipaksa melahirkan. Bayi laki-laki yang telah diketahui jenis kelaminnya pun dibawa kabur oleh kawanan penjahat yang diperkirakan lima orang. Namun kepolisian tidak terkecoh. Setelah melalui penyelidikan, diketahui laporan penculikan tersebut palsu.


Diidolai Pekerja Bengkel

Sejak 6-7 tahun lalu, Sarubi Niati Cholisoh dipercaya oleh seorang pengusaha Cina bernama Ratna menempati dan merawat rumah mewah di Jalan Sidodadi 34/B, Kelurahan Karangtempel, Kecamatan Semarang Timur. Rumah berlantai dua yang terletak 200 meter sebelah timur kampus IKIP PGRI Semarang itu dijadikan kos. Rata-rata dihuni siswa SMA Yayasan Sekolah Kristen Indonesia (YSKI).

Kemarin siang, saat Harsem memantau, rumah tersebut tetap sunyi. Sekitar pukul 12.30, saat bel di rumah berwarna kuning itu dipencet, tak ada yang keluar. Sesaat kemudian keluar seorang perempuan membukakan pintu. Namun ternyata hanya menekan tombol meteran listrik. Saat dihampiri Harsem, perempuan tersebut hanya memberikan penjelasan singkat. “Maaf, Mas Sardi sedang pergi,” ujarnya sembari buru-buru menutup pintu. 

Rudi Sarwoto (35), salah seorang pekerja bengkel “Win Variasi” di samping rumah tersangka mengatakan, selama ini ia tidak pernah melihat Cholisoh sedang hamil. Ia mengaku kaget membaca berita terkait rekayasa laporan penculikan tersebut.

“Padahal dulu dia pendiam. Para pekerja di bengkel ini sering menggodanya (sebelum dia menikah) karena dia cantik dan seksi,” kata pria asal Salatiga ini.

Cholisoh juga rajin beribadah. Dituturkan Rudi, saat Ramadhan tiba, ia sering tarawih di masjid kampung Halmahera. Saat jalan kaki pulang dan pergi ke masjid, para pekerja bengkel sering menggodanya. “Namun akhirnya malah diketahui sudah mempunyai pacar, Sardi warga Wonogiri yang sekarang menjadi suaminya itu,” ungkapnya mengenang.

Sementara itu istri Ketua RT setempat, Nyonya Hari (54), mengaku tidak mengenal pasang Sardi-Cholisoh. Keduanya adalah pendatang. “Dia pembantu rumah tangga yang dipercayai merawat rumah mewah itu. Sementara pemilik rumah kabarnya tinggal di Jakarta,” katanya.

Di catatan RT setempat, pengusaha beretnis Cina itu juga sering tidak mengindahkan aturan yang diterapkan di kampung setempat, misalnya tidak pernah mau menyerahkan data penghuni kos. “Jadi kami tidak mengetahui jumlahnya berapa, siapa nama-nama pengghuninya. Maka ketika ada kejadian seperti ini kami tidak tahu,” katanya. (abm/rif)   
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous