Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Sengsara karena Kelainan Suami

Bagi umumnya wanita, perkawinan hanya diinginkan sekali saja. Perjanjian yang kuat dalam lembaga nikah itu dinilai sakral dan sangat diharapkan bahagia.

Namun seringkali impian indah itu jauh dari kenyataan. Seperti dialami Mirna (30), penjaga toko di Pasar Johar yang namanya disamarkan. Dia pikir nikahnya dengan Gathak (35), nama samaran, akan langgeng. Tak dinyana, derita siksa dapatnya.

Saat itu kenal dengan lelaki yang tampak baik dan perhatian. Matanya buta oleh cinta saat hatinya berbunga-bunga. Namun pacar yang kemudian jadi suaminya itu, seorang sopir angkot jurusan Mangkang–Penggaron, seperti binatang buas haus darah. Sebab menderita kelainan seksual dan memperlakukan istri sebagai budak.

Setiap berhubungan badan, Gathak dengan menyiksa. Menjambak, memukul, menampar. Bahkan membenturkan kepada Mirna ke tembok berkali-kali. Ia merasa puas jika “bermain” sambil menyiksa. Semakin keras jerit kesakitan istinya, semakin dirasa nikmat baginya.

Tak terhitung luka-luka di tubuh Mirna akibat siksaan suaminya itu. Dan penyakit sadomasochis Gathak terus tersalur seimbang dengan syahwatnya yang besar. Ditunjang kebiasaannya mabuk, Gathak tak pantas disebut manusia setiap kali meminta layanan seks istrinya. 

Mirna bagai hidup dalam neraka. Di luar urusan ranjang, Gathak memperlakukan dia seperti budak. Main suruh tanpa peduli apapun keadaan istri. Tragisnya sikap diam Mirna, membuat Gathak semakin mlunjak. Berikutnya, Gathak tak peduli tanggungjawabnya sebagai pencari nafkah.

Meski telah dua tahun usia pernikahan mereka, Mirna masih mencoba bertahan. Dia berharap suaminya sembuh jika perutnya bisa hamil. Gembira hatinya ketika pada suatu hari mengetahui telah hamil. Harapannya bisa mengandung membuatnya sering memeriksa diri dengan alat pendeteksi kehamilan instan.

Namun ketika hal itu diberitahukan kepda suaminya, bukan raut senyum yang diperoleh. Melainkan tuduhan keji yang sangat menyakitkan hati. Gathak menuding kandungan itu bukan berasal dari benihnya. Dia tidak mengakui kalau janin di perut Mirna sebagai anaknya.

Ia berkata tidak mungkin bisa membuat hamil Mirna. Baginya suatu kemustahilan bisa mempunyai anak. Argumen tanpa dasar itu diucapkan secara ngawur. Lalu Gathak jarang pulang. Satu sisi Mirna terkurangi deraan siksa, di sisi lain dia tak tak didampingi suami, hingga melahirkan anak laki-laki.

Ia rawat sendirian bayinya. Tak peduli lagi dia pada suaminya. Hingga empat tahun suasana saling cuek itu terjadi. Sampai pada suatu hari, Gathak pulang dalam keadaan mabuk. Melihat anaknya sedang bermain sendirian, entah kemasukan setan dari mana, tiba-tiba ia memukul anak kecil yang tak berdosa itu.

Tentu saja Mirna tidak terima atas perlakuan suaminya. Tetapi marahnya justru ditimpali kemarahan lebih keras.  Suaminya bahkan gantian memukuli dia. Saat itulah kesabarannya habis. Maka ia nekadkan menggugat cerai. Di sidang pertamanya  di PA kemarin, dia meminta hakim mengabulkan keinginannya. ***

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous