Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Supaya Tak Disalahgunakan, Bedil dan Pistol Diperketat

Penggunaan senjata api kerap disalahgunakan. Hal itu memicu bahaya bagi masyarakat dan penggunanya. Atas hal itu,  Kapolda Jateng Irjen Pol Didiek Sutomo Triwidodo memperketat pengawasan pemakaian senjata api (senpi).

“Semua pemegang senjata api diawasi tanpa terkecuali, termasuk reserse,” tandas Didiek dalam acara diskusi “Komitmen bersama Anggota Polri Sebagai Pelayanan Prima yang Anti Korupsi, Kolusi, Nepotisme dan Antikekerasan” di aula Mapolda Jateng, kemarin. 

Dikatakan Kapolda kepada seluruh jajaran Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) di wilayah masing-masing untuk melaksanakan intruksi tersebut. Secara intens harus dilakukan pengawasam dan pendataan terkait pemakaian senjata api. “Cek inventarisasi senpi harus dilakukan secara terus menerus. Terutama saat ada anggota yang pensiun atau dipindah tugas,” terangnya.

Kapolda mewanti-wanti, jangan sampai ada anggota polisi yang pindah tugas masih membawa senjata. Semuanya akan ditarik. “Begitupun jika ada petugas yang meninggal dunia, pistol harus ditarik," tambahnya.

Aturan tersebut diintruksikan kepada setiap Kapolres untuk memantau anggotanya. Ditegaskan, jika ditemukan anggota membawa senpi tidak sesuai prosedur, maka Kapolres akan dipanggil dan mendapat teguran. "Apabila tidak mengindahkan aturan atau tidak ada perubahan, ya Kapolresnya diganti,” tandasnya.

Tidak hanya itu, Didiek juga menjelaskan atas kehati-hatian dalam menggunakan senjata api. Maka akan dilakukan test psikologi bagi pemakainya. “Kami akan melakukan test psikologi. Bagi yang sudah punya, kami juga akan cek apakah masih berlaku atau tidak. Jika belum memenuhi syarat, maka diwajibkan ikut tes lagi.” tuturnya. “Inventarisasi senjata api terus dilakukan. Anggota yang sudah lolos syarat menjadi pemegang senpi langsung diberikan kembali senjata api tersebut,” tambahnya lagi.

Polda Kekurangan Dalmas
Didiek juga mengatakan, Polda Jateng masih kekurangan anggota Pengendali Massa (Dalmas), di antaranya di Polres Kendal. “Di sana jumlah Dalmas cuma 16 orang. Tentu saja ini mengkhawatirkan. Bagaimana jumlah tersebut bisa mengendalikan massa, jika ada reaksi massa yang jumlahnya besar?" katanya.

Namun demikian, pihaknya tetap mencari solusi. Ada pembagian rata personel Dalmas di wilayah Jateng. Pendataan Dalmas dilakukan, Polda akan mendistribusikan baik dari satuan polsek maupun dari Polda sendiri. "Jumlah ideal dalam setiap Polres minimal 50 personel,” terang Didiek. (abm/rif)
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous