Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Ganti Status Tiga Kali

Jika terjadi zina, perempuan selalu cenderung jadi korban. Meski fakta ini terus ada dan terus dikabarkan, nyatanya tak berkurang jumlah wanita yang terjerumus ke lembah dosa. Berpacaran sampai kebablasan.
    
Tari (19), sebut saja begitu, tak bisa berbuat apa-apa selain menyesali perbuatannya. Seraya berusaha minta ampun dan bertobat atas segala salahnya. Perempuan yang belum lama melahirkan anak ini harus jadi janda yang menderita. Usai jadi perawan hamil di luar nikah, ia harus jadi istri siri. Lalu jadi janda karena ditinggal mati.
 
Tahun lalu, semasa masih sekolah di SLTA, dia tak bisa menjaga moral. Masa pubertas ia turuti sesuka hati. Berpacaran dengan temannya lain kelas secara ngawur, sebut saja Parno.
    
Setiap hari dia isi waktunya dengan berduaan. Sepulang sekolah, setiap hari libur, maupun malam minggu. Kemana-mana mencari kesenangan. Berboncengan sepeda motor penuh kemesraan.
    
Seperti nasehat simbah, apabila lelaki dan perempuan berduaan di tempat sepi, setan pasti menemani. Demikianlah, karena lengket begitu rekat, Tari dan Parno tak kuasa menahan nafsu. Mereka memadu birahi di mana saja setiap ada kesempatan.

Orang tua mereka, sebagaimana kebanyakan orang tua zaman sekarang, cenderung kurang tegas pada anak. Boro-boro memberi bekal keimanan, mereka malah memberi fasilitas sepeda motor dan menuruti setiap permintaan uang anaknya.
    
Sampailah akhirnya, Tari hamil. Saking longgarnya pengawasan, kehamilannya baru diketahui ketika masuk bulan ke-enam. Dari pengakuan Tari, terpaksa  bapak dan ibunya mengajak rembugan orang tua Parno. Dua keluarga bertemu baru  menyadari kesalahan masing-masing. Sebagai solusi terbaik, dipaksalah Parno menikahi Tari.
    
Namun karena belum cukup umur sesuai Undang-Undang (nomor 1 tahun 1974), perkawinan karena kecelakaan (married by accident) itu dilangsungkan secara tergesa-gesa dan tersembunyi. Alias nikah siri.
Atas perintah kedua orang tua masing-masing, pasangan ini yang telah drop out dari sekolahnya, dikontrakkan sebuah rumah di luar kampung mereka. Agar aib keluarga tidak terlalu kelihatan.
 
Setelah dua bulan menikah, Tari melahirkan. Mengubah mengubah statusnya menjadi seorang ibu. Mau tidak mau ia rawat bayinya. Sementara Parno yang tak siap mental, stress memikirkan cara mencari nafkah. Diduga karena stress soal pekerjaan itulah, belum lama ini Parno minggat ke luar negeri. Dan tak pernah kembali hingga kini.
 
Jadilah Tari janda yang menderita. Maka, semakin benarlah apa yang ditulis dalam kitab suci. Barang siapa yang menyatukan tubuh sebelum menyatukan hati, maka perpisahan mudah terjadi. Pikirlah dahulu pendapatan, sesal kemudian tiada arti. Untuk di dunia ini, lebih-lebih di akhirat nanti. (ichwan)
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous