Kawasan Timur Dikembangkan Pusat Bisnis

Walikota bersama Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat usai meresmikan BKPM RPU Penggaron

SEBAGAI wilayah perdagangan dan jasa, Kota Semarang saat ini tengah mengembangkan sejumlah pusat bisnis dan keramaian terutama di wilayah Semarang bagian timur. Hal itu mengacu pada rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kota Semarang.
         

Walikota Semarang Soemarmo HS optimistis bahwa Semarang bagian timur akan segera berkembang dan ramai. Paslanya, pusat bisnis akan dipindahkan ke Pedurungan dan sekitarnya.
        

“Pusat kota kondisinya sudah jenuh, nantinya wilayah timur ini akan ramai karena selain ada terminal penggaron, RPU Penggaron juga akan dibangun pasar klithikan,” ungkapnya usai meresmikan Balai Kemitraan Polisi dan Masyarakat (BKPM) di RPU Penggaron, kemarin.
        

Pergeseran pusat keramaian dan bisnis ini, menurutnya, sudah dimulai dengan pengaktifan rumah pemotongan unggas RPU Penggaron. Tahun ini juga tengah disusun detail engineering design (DED) sentra klitikan, tak jauh dari RPU Penggaron.
       

“Fisiknya akan dibangun 2013, di 2,5 hektar lahan milik pemkot. Ini nanti akan membuat kawasan timur makin ramai,” katanya.
         

Selain itu sejumlah perizinan unit usaha dan bisnis diarahkan ke wilayah tersebut serta rencana dukungan infrastruktur pembuatan jalan tembus dari Penggaron ke Bangetayu Wetan, Genuk yang akan dikerjakan tahun ini.
         

Seiring pengembangan di Semarang bagian timur, dimungkinkan akan menimbulkan persoalan ketertiban dan keamanan. Untuk itu dilakukan antisipasi dengan pembentukan Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat yang telah memiliki balai persis di pintu masuk RPU Penggaron.
         

“Karenanya keberadaan Balai Kemitraan Polisi dan Masyarakat beserta wadahnya Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat sangat penting. Ini untuk meminimalisir munculnya persoalan sosial yang mengarah ke tindak pidana,” ujarnya.
          

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Elan Subilan yang juga meresmikan BKPM dan FKPM unit Penggaron mengatakan, selain diisi unsur polisi, FKPM juga melibatkan tokoh masyarakat.
       

“Dampak negatif adanya keramaian ini lah yang harus diantisipasi bersama. Yang negatif kita ingatkan dan bimbing bersama. Sementara yang sudah bisa menimbulkan hal positif perlu kita dukung dan fasilitasi lebih baik lagi,” katanya. (pru/jos)

Newer Post Older Post