Meriah, Festival Budaya Umbul Senjoyo
SEDIKITNYA 20 kelompok kesenian tradisional dari berbagai daerah di sekitar Kota Salatiga mengikuti ‘Festival Gelar Budaya Umbul Senjoyo 2012’, Minggu (12/2) kemarin. Beberapa daerah yang mengikuti ajang tahunan itu di antaranya dari Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, Kota Semarang, dan Magelang.
Pantauan Harsem di lokasi festival budaya, nampak ratusan peserta dengan lincahnya memamerkan kebolehannya dalam atraksi kesenian daerahnya. Bahkan, iringan musik pun lebih banyak pada musik tradisionil namun panitia juga menyediakan musik modern. Selain itu, busana peserta menyuguhkan busana khas daerah. Di saat istirahat acara, panitia sengaja menyuguhkan hiburan musik dangdut hingga membuat para penonton hanyut menikmati musik dangdut.
“Tujuan dari digelarnya festival budaya ini di antaranya untuk lebih mengenalkan kembali wisata air Umbul Senjoyo kepada masyarakat. Selama ini, diakui atau tidak mata air Umbul Senjoyo akhir-akhir ini kurang mendapatkan perhatian khusus dari Pemkab Semarang. Padahal, selama ini juga Umbul Senjoyo sudah dikenal sebagai tempat yang kental untuk ritual masyarakat dari penjuru Jawa Tengah,” kata Agus Ahmadi, yang juga Kepala Desa (Kades) Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang kepada Harsem.
Ditambahkan, festival budaya ini juga sebagai upaya menyindir Pemkab Semarang yang selama ini kurang peduli terhadap Umbul Senjoyo. Selain itu, Umbul Senjoyo sudah beberapa tahun ini nilai jualnya boleh dikatakan menurun seiring dengan maraknya wisata air buatan yang dikelola pihak swasta. Untuk mengelola Umbul Senjoyo menjadi wisata air yang akan bisa bersaing dengan yang dikelola swasta, dibutuhkan anggaran tidak kurang dari Rp 250 miliar.
Dalam pergelaran kali ini, pihaknya yaitu Desa Tegalwaton memberanikan menggelar festival budaya yang akhirnya memakan biaya sebesar Rp 50 juta. Dana ini terkumpul dari kepedulian warga maupun sumbangan dari donator dan sponsor. Dari kegiatan ini, terbukti dapat memberdayakan masyarakat dan meningkatkan perekonomian warga setempat.
“Festival budaya itu menampilkan berbagai kesenian khas daerah, di antaranya kesenian reog, tari prajuritan, tari ronce-ronce serta tari soreng. Kesenian ini sudah jarang dilihat masyarakat, namun dalam festival budaya justru mendapatkan perhatian khusus dari para penonton,” tandasnya. (heru santoso/nji)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.