Rampok Jalanan Hantui Semarang
Aksi perampokan jalanan sepertinya masih terus menghantui Kota Semarang. Seorang pelajar Dewa Bagus (18), warga Jalan Kokrosono No 493 RT 03/RW 06, Kelurahan Pidrikan Lor, Semarang Tengah menjadi korbannya. Ia disabet senjata tajam dua orang tak dikenal saat nongkrong di depan Ruko Jalan Abdul Rahman Saleh Semarang Minggu (26/2) sekitar pukul 17.00. Akibatnya lengan kirinya robek terkena sabetan senjata tajam. Selain itu, sebuah laptop samsung miliknya berhasil dibawa kabur kedua pelaku tersebut.
Korban Bagus mengatakan, sore itu Ia bersama temannya Ayudi Widiarti (16), warga Plamongan Sari asik nongkrong di depan ruko. Kemudian mereka mengotak-atik laptop yang dibawanya sambil bercengkrama. "Kita hanya ingin menghabiskan waktu di depan ruko sambil browsing dengan laptop," kata Bagus saat melapor, kemarin.
Saat asik berselancar di dunia maya, tanpa disadari datanglah dua pemuda dengan menggunakan motor disampingnya. Korbanpun mengaku tidak curiga dan merasa cuek dengan kedatangan dua pemuda itu. Namun tiba-tiba saat sudah dekat, seorang pemuda langsung menyabetkan sajam ke arah kedua. "Tiba-tiba saya langsung diserang mengenai lengan kiri saat berusaha menangkisnya," imbuhnya.
Saat korban berusaha melawan seorang pelaku mengambil laptop miliknya. Kedua pelajar itupun tak bisa berbuat banyak, karena dibawah ancaman dan kondisi cukup sepi. "Usai mengambil keduanya langsung pergi dengan menggunakan sepeda motor," tambahnya.
Nasib sama juga dialami Zainal Nur Ramadhan (17), warga Mustokoweni Tengah Baru 32 RT 14/RW 03, Kelurahan Plombokan, Semarang Utara. Ia mengaku dihajar dua pemuda tetangannya sendiri dengan menggunakan senjata tajam saat melintas di pinggir lapangan Setaiaki, Bulu Lor Sabtu (25/2) sekitar pukul 23.30. Alhasil Ia mengalami luka tusuk di punggung dan lebam di wajah dan sebelah mata kirinya. Dua pemuda yang dilaporkan menganiayanya yakni Andi dan Fero yang merupakan warga Plombokan Semarang.
Zainal mengaku awalnya hendak bermain di rumah temannya di jalan Udowo Semarang. Sampai saat melintas lokasi Ia dipanggil Andi dan diajak untuk bergabung. "Karena sudah kenal, akhirnya saya mendatangi mereka tanpa rasa curiga," akunya.Begitu sampai, Zainal ditanya apakah benar telah memberikan informasi kepada polisi. Korbanpun menjawab tidak. Namun jawaban itu justru memancing emosi kedua terlapor dan langsung memukulinya. "Yang satu memukul dan satunya menusuk saya dari belakang," imbuhnya.
Puas menghajar korban, kedua terlapor itupun langsung pergi meninggalkanya bersimbah darah. Beruntung ada warga yang melihat Zainul terkapar dan membawanya ke rumah sakit. Merasa dirugikan akhirnya Ia melaporkan kasus itu ke Mapolrestabes Semarang. Hingga kemarin petang, kedua kasus itu masih dalam penyidikan petugas Sat Reskrim Polrestabes Semarang. (abm/rif)
Korban Bagus mengatakan, sore itu Ia bersama temannya Ayudi Widiarti (16), warga Plamongan Sari asik nongkrong di depan ruko. Kemudian mereka mengotak-atik laptop yang dibawanya sambil bercengkrama. "Kita hanya ingin menghabiskan waktu di depan ruko sambil browsing dengan laptop," kata Bagus saat melapor, kemarin.
Saat asik berselancar di dunia maya, tanpa disadari datanglah dua pemuda dengan menggunakan motor disampingnya. Korbanpun mengaku tidak curiga dan merasa cuek dengan kedatangan dua pemuda itu. Namun tiba-tiba saat sudah dekat, seorang pemuda langsung menyabetkan sajam ke arah kedua. "Tiba-tiba saya langsung diserang mengenai lengan kiri saat berusaha menangkisnya," imbuhnya.
Saat korban berusaha melawan seorang pelaku mengambil laptop miliknya. Kedua pelajar itupun tak bisa berbuat banyak, karena dibawah ancaman dan kondisi cukup sepi. "Usai mengambil keduanya langsung pergi dengan menggunakan sepeda motor," tambahnya.
Nasib sama juga dialami Zainal Nur Ramadhan (17), warga Mustokoweni Tengah Baru 32 RT 14/RW 03, Kelurahan Plombokan, Semarang Utara. Ia mengaku dihajar dua pemuda tetangannya sendiri dengan menggunakan senjata tajam saat melintas di pinggir lapangan Setaiaki, Bulu Lor Sabtu (25/2) sekitar pukul 23.30. Alhasil Ia mengalami luka tusuk di punggung dan lebam di wajah dan sebelah mata kirinya. Dua pemuda yang dilaporkan menganiayanya yakni Andi dan Fero yang merupakan warga Plombokan Semarang.
Zainal mengaku awalnya hendak bermain di rumah temannya di jalan Udowo Semarang. Sampai saat melintas lokasi Ia dipanggil Andi dan diajak untuk bergabung. "Karena sudah kenal, akhirnya saya mendatangi mereka tanpa rasa curiga," akunya.Begitu sampai, Zainal ditanya apakah benar telah memberikan informasi kepada polisi. Korbanpun menjawab tidak. Namun jawaban itu justru memancing emosi kedua terlapor dan langsung memukulinya. "Yang satu memukul dan satunya menusuk saya dari belakang," imbuhnya.
Puas menghajar korban, kedua terlapor itupun langsung pergi meninggalkanya bersimbah darah. Beruntung ada warga yang melihat Zainul terkapar dan membawanya ke rumah sakit. Merasa dirugikan akhirnya Ia melaporkan kasus itu ke Mapolrestabes Semarang. Hingga kemarin petang, kedua kasus itu masih dalam penyidikan petugas Sat Reskrim Polrestabes Semarang. (abm/rif)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.