Sawah Kebanjiran, Petani Panen Dini
Petani terpaksa memanen dini tanaman padinya yang kerap terendam banjir |
Demak-Akibat sawah sering banjir, petani asal Desa Kalianyar, Wonosalam memanen dini tanaman padinya. Kerapnya sawah banjir akibat belum adanya saluran afour (pembuangan), bila hujan datang, sawah selalu terendam air.
Lahan sawah di dusun Pangkalan Desa Kalianyar, kerap banjir. Kondisi ini sudah berjalan bertahun-tahun, sementara lokasi sawah yang lebih rendah dari sungai, membuat warga kesulitan membuang air ketika turun hujan.
Menurut Kades Nur Imam, sudah bertahun-tahun sawah di Dusun Pangkalan terendam banjir. Hal ini membuat para petani merugi. "Kondisi ini dirasakan juga di Desa Tlogodowo, Wonosalam, sedikitnya sawah seluas 24 bahu dua desa selalu terendam," katanya.
Menyusul laporan warga, Komisi B DPRD yang juga membidani persoalan pertanian, hadir ke lokasi. Rombongan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi B, Tatiek Soelistijani bersama Kabid Tanaman Pangan Dinas Peratanian, Wiwin Edi Widodo dan dari Bidang Pengairan DPUPPE, Kasdan Atohari, mensurvei kondisi sawah.
"Bila melihat kondisinya, memang seharusnya di persawahan ada saluran afour untuk mengontrol pengairan dan hasil tanam bisa bagus, rencana kami akan sampaikan persoalan ini ke Pemda agar segera ditindak lanjuti," ujarnya.
Wiwin didampingi Kasdan mengakui, wilayah persawahan Dusun Pangkalan sangat membutuhkan saluran afour. Pihaknya bersama anggota Komisi B lain, seperti Siti Mayamah, Rozhikan dan Farodli, menyusuri lahan pertanian tersebut.
Ternyata, di wilayah tersebut terdapat embrio saluran afour yang mengalir ke saluran pembuangan lain. Sehingga mempermudah pemerintah, bila membangun saluran afour. "Bila saluran sudah terbangun bisa meningkatkan produktifitas pertanian dan tidak terjadi pengurangan lahan pengairan," jelas Wiwin, kemarin.
Sementara, akibat terendamnya sawah, menuntut petani segera memanen padi, kendati usia padi baru 70-80 hari, mereka terpaksa memanennya dari padi padi rusak atau puso. "Kalau hujan turun sawah terendam air sampai satu meter, dari kondiis ini kami cepat memanennya," aku Petani Desa Kalianyar, Abdul Nasir (50). (swi/nji)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.