Siap Jadi Selir
Srinti (23), sebut saja begitu, bersumpah menyatakan, tidak ada wanita bercita-cita jadi PSK. Yang terlanjur jadi pelacur pun menyadari, waktu menjalani profesi hina itu hanyalah sementara. Jika umur sudah kepala 4, atau awak wis rusak, tak lagi laku. Pada masanya pasti berhenti karena “modalnya” tak lagi ada.
Itulah sebabnya, menurut Srinti, jauh-jauh hari WTS pastilah menyiapkan “masa pensiunnya”. Seberapapun brengseknya mereka, tidak usah disuruh bertobat pun pasti ingin keluar dari lembah hitam. Sekalian tobat saat mentas dari lokasi terlaknat.
Seperti lagu Titiek Puspa, mereka tiap hari menangis dalam senyumnya, bersedih dalam tawanya. Bagi Srinti yang melacur karena terlanjur “basah” ini, pembinaan pemerintah dan LSM selama ini kurang pas dengan harapan kaumnya. Perempuan ini masuk bursa seks di Kota Semarang, setelah diusir ayahnya lantaran hamil di luar nikah dan menggugurkan kandungannya semasa SMA. Menurutnya, program pemkot cenderung sepotong-sepotong.
Karena menganggap faktor pelacuran adalah kemiskinan, diberikanlah pelatihan kerja dan motivasi wirausaha. Ditambah pembinaan moral, karena menilai perbuatan mereka melanggar norma agama.
“Semua itu, benar. Tidak salah sedikitpun, namun kurang lengkap. Sebab tidak menyentuh aspek hakiki kebutuhannya. Sebagai manusia normal, wanita tidak hanya butuh uang,” ungkapnya.
Iman dan agama juga penting, namun hampir mustahil zaman sekarang ada yang menjadi sufi sekelas Rabiah Adawiyah, mantan pelacur di Baghdad yang jadi waliyullah karena hatinya hanya cinta kepada Allah.
“Normalnya wanita itu berkeluarga, mas. Punya suami dan anak-anak. Kami ini punya cinta,” ujar perempuan yang ditinggal minggat pacar yang menghamilinya di masa mudanya ini.
Lantas, siapa yang mau menikahi mantan WTS? Itulah masalah yang tidak pernah dipikirkan pemerintah maupun pembela HAM. Menurut Srinti, WTS bisa saja berhasil dibina berwirausaha. Mandiri dan mendapat rejeki halal. Tetapi masyarakat belum tentu bisa menerima manakala kembali ke kampung halaman.
Cap buruk atau godaan lelaki iseng sangat mungkin terjadi. Cara yang paling aman dan manusiawi, mantan pelacur itu menikah. Punya keluarga dan jadi orang baik-baik secara sempurna. Jadi, satu-satunya solusi, jika mengharap perjaka sangat sulit, ya poligami.
“Saya siap jadi selir asalkan jelas terpenuhi kebutuhan fitrah sebagai wanita. Punya suami dan keluarga. Jadi istri kedua, ketiga atau ke berapapun saguh,” katanya mantap.
Betapa mulia lelaki yang mau menolong orang semacam Srinti. Betapa mulia istri yang mendukung suaminya mengentaskan mantan PSK menghadap Tuhannya dengan sepenuh kesucian. Sebagai seorang istri, meski bukan permaisuri. (tab)
Labels
Romantika
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.