Nuryadi, Perajin Kuningan dari Bedono, Awalnya Menjiplak Kaligrafi

BUAT KALIGRAFI: Salah satu karyawan Nuryadi sedang membuat kaligrafi kuningan secara manual.
(HARSEM/HERU SANTOSO)

UNGARAN - Wilayah Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang selama ini sudah terkenal dengan industri rumah tangga, yang salah satunya pembuatan kerajinan kuningan. Kerajinan kuningan ini dibuat berbagai macam jenis kaligrafi dan semuanya dibuat secara manual. Dengan cara ini, akan menonjolkan keindahannya serta dijamin kebenaran dalam penulisan akan ayat-ayat suci Alquran.

        

Nuryadi (31), warga Dusun Wawar Kidul, Desa Bedono, Jambu, salah satu pengusaha kerajinan kuningan mengatakan, pihaknya sampai sekarang memperkerjakan sebanyak puluhan karyawan yang secara manual mengerjakan kerajinan ini. Tulisan ataupun gambar tersebut, awalnya meniru atau menjiplak gambar kaligrafi dan melakukan pengetokan secara cermat dan teliti.

        

Sejumlah contoh gambar maupun kaligrafi yang telah berhasil dikerjakan diantaranya gambar Ka’bah, pintu Ka’bah, Alquran terbuka, perjalanan Nabi Muhamad SAW serta tulisan ayat-ayat suci. Pembuatan dengan manual ini diawali dengan melakukan pengemalan pada lembaran kuningan lalu dilanjutkan dengan pemberian lapisan malam pada bagian kaligrafi tersebut.

        

“Untuk dapat dilihat bagian gambar dan tulisan lebih menonjol, maka dilakukan pengetokan. Proses ini yang paling lama dilakukannya. Untuk dapat terlihat mengkilap, maka dilakukan pemolesan menggunakan cat dengan cara disemprotkan pada gambar atau tulisannya. Setelah itu, diberi bingkai atau pigura dengan aneka macam jenis dan bentuk,” jelas Nuryadi yang mulai merintis usaha ini sejak tahun 2006 ketika ditemui Harsem, di rumahnya, kemarin.

        

Ditambahkan bapak dua anak ini, harga kaligrafi hasil karyanya itu dijual antara Rp 500.000 hingga Rp 5 juta. Melalui usaha kerasnya, akhirnya kini telah berhasil memiliki delapan kantor cabang di Sumatra, Kalimantan maupun Sulawesi. Untuk penentuan harganya, didasarkan akan besar kecilnya ukuran serta segi keindahannya.

       

Menurutnya, pihaknya telah merencanakan mengembangkan usahanya itu hingga ke luar negeri. Karena terkendala modal usaha serta kesulitan menembus birokrasi pengiriman barang, harapannya dinas terkait dapat membantu memecahkan masalah ini. (heru santoso/15)

Newer Post Older Post