Pinggiran Kali Pecinan Masih Butuh WC Umum
LINGKUNGAN Pecinan tak semuanya bersih. Jika semua di harapkan bersih susah rasanya karena daya dukung infrastrukur di wilayah tersebut tidak memadai. Jangan heran jika Kali Semarang yang melintasi kawasan Pecinan masih dijadikan tempat buang hajat.
Karena sebagian warga mengaku tidak mampu membangun ruang MCK pribadi, maka tak heran jika zaman dulu sebagian warga memilih menggunakan kali untuk melakukan aktivitas MCK di kali.
Dikatakan Sariadi (60), warga Kampung Pusporagan RT 03/RW 08 Kelurahan Jagalan, Kecamatan Semarang Tengah, kalau untuk mandi dirasa sudah tidak ada wraga yang menggunakannya, namun kalau buang hajat di pinggir Kali Kuping yang melintasi kampungnya masih ada.
Hal tersebut, kata Sariadi, dikarenakan masih banyaknya warga yang tidak memiliki WC di rumah. “Kita tahu daerah sini cukup padat dan rumah saja dempet-dempet, bahkan hingga saat ini masih ada warga yang tidak memiliki WC dan menggunakan WC umum,” ujar Sariadi.
2006 silam, warga mendapatkan bantuan MCK Plus dari pemeirntah dari APBD 2006 yang terdiri dari empat wc dudukan, empat kamar mandi dan sebuah tempat cuci yang dilengkapi dengan sumur artetis.
“Awalnya di sini banyak banget yang menggunakan, namun lama-kelamaan warga mulai berkurang, paling sekarang hanya tinggal 10 KK saja yang masih menggunakan CW umum ini. Selain itu WC ini juga digunakan oleh para sopir dan orang-orang yang lewat,” ujar Sariadi yang saat itu bertugas menjaga MCK plus tersebut.
Sariadi juga mengatakan, sebelum mendapatkan bantuan MCK Plus dari pemkot, warga pernah mendapatkan bantuan kamar mandi dan WC dari Persatuan Dokter Anak. “Dulu kamar mandi dan WC-nya gabung, namun yang bantaun pemkot ini dipisah-pisah antara kamar mandi dan WC, jadi pengguna tak antre,” ujarnya.
Kendati kawasan Pecinan terus berkembang, namun MCK masih menjadi kebutuhan pokok. “Rasanya tidak mungkin memaksa warga untuk membangun MCK pribadi, meski dengan kondisi yang ada sekarang jelas akan mencemari sungai dan lingkungan sekitar. Namun, saya juga paham betul kondisi masyarakat,” bebernya.
Namun dengan adanya bantaun MCK Plus dari pemerintah ini, warga Pusporagan yang ketempatan pembangunan MCK Plus dari dulu selalu menjaga dengan baik bantuan yang berharga tersebut.
“MCK Plus ini dikelolah oleh warga dan hasilnya digunakan lagi untuk perawatan MCK ini. Agar lebih teratur warga membuat jadwal piket jaga MCK,” tuturnya.
Sugeng, salah satu sopir yang sering mengantarkan barang ke kawasan Kali Kuping mengaku seriang menggunakan MCK yang ada di Kampung Pusporagan. “Kebetulan saya sering mengantarkan barang ke sini, saya sering menggunakan MCK nya dan setiap masuk sini bayar sesuai tarif yang ada hanya 500 untuk WC dan mandi 1000,” ujarnya.
Sugeng juga mengatakan MCK plus di Kampung Pusporagan juga terawat dan bersih, karena memang ada warga yang menjaga setiap harinya. “Selama saya menggunakan MCK Plus ini bersih dan pengelolanya juga ramah,” tandasnya. (lif/12)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.