Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Berbulan-bulan Saluran Air di Dadapsari Mampet

MAMPET: Saluran air di wilayah Dadapsari memprihatinkan karena tidak lancar, penuh sampah, bahkan ada yang tertutup oleh material. Kondisi seperti itu sudah berbulan-bulan terjadi. (Foto: Harsem/Lissa Febrina)

SALURAN air yang berada di Kelurahan Dadapsari, Kecamatan Semarang Utara, sudah beberapa bulan, bahkan bisa dibilang tahunan tidak lancar alias mampet. Tak pelak, saat terjadi hujan, air di saluran dipastikan meluber ke jalan, bahkan hingga permukiman warga.

Pantauan Harsem di beberapa titik saluran di Dadapsari, terlihat saluran dipenuhi air berwarna hitam hampir menyentuh bibir saluran, nyaris tidak bergerak, bahkan sampah-sampah juga menyumpal di saluran tersebut.

Diakui Joko Susilo, salah satu warga RT 02/01 Kelurahan Dadapsari, sudah tahunan saluran air di wilayahnya tidak pernah surut meskipun memasuki musim kemarau, sebab tidak pernah dikeruk.  “Kalau warga menyebutnya saluran di sini itu seperti lingkaran setan, karena airnya muter-muter terus tidak mengalir, tidak ada hulu dan hilirnya,” katanya, kemarin.

Joko menambahkan, saluran dengan lebar 1,5 meter itu dulu memiliki kedalaman sekitar satu meter, namun saat ini tinggal 0,5 meter, dan juga dipenuhi banyak sampah. Selain tidak pernah dikeruk sedimennya, airnya juga tidak pernah surut.

“Untuk mengatasinya, sementara warga melakukan pengerukan secara swadaya dan membuang sampah yang ada di dalam saluran. Tapi ini kan tidak menjadi solusi, karena salurannya panjang,” lanjutnya.

Genangan air di saluran yang tidak mau surut itu, campuran air rob yang berasal dari Kali Asin dan limbah warga bercampur sampah, sehingga warnanya hitam pekat. “Saya harap pemerintah bisa mengeruk saluran, sehingga sirkulasi air bisa lancar. Kita berharap betul program resik-resik kali itu juga sampai di wilayah Dadapsari,” imbuhnya.

Mustafa, staf Kelurahan Dadapsari mengakui, saluran air  yang berada di 60 RT kelurahan setempat dalam kondisi macet.  “Hal ini disebabkan oleh banyaknya warga yang membuat jembatan penghubung dari teras rumah ke jalan dengan cara permanen, sehingga mengganggu kelancaran arus air,” katanya.

Mustofa mengaku sudah sering mengajukan permohonan bantuan pengerukan sedimentasi saluran dan perbaikan saluran pada saat forum Musyawaran Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), namun hasilnya nihil. “Yang saya tahu saluran di Dadapsari itu memang tidak lancar, warga berupaya mengajukan lewat Musrenbang tapi belum juga mendapatkan bantuan,” katanya.

Terpisah, Kepala Bidang Tata Air Dinas PSDA dan ESDM Kota Semarang, Ali Amran mengatakan, tahun ini pihaknya memiliki program untuk memecahkan masalah saluran air Dadapsari, dan itu juga sudah disosialisasikan kepada kecamatan dan kelurahan setempat.

“Program tahun ini adalah untuk membenahi saluran air yang ada di Jalan Kakap menuju Bom Lama 2 yang menyempit, dan saat ini sudah masuk proses lelang di ULP. Dengan dilebarkannya saluran air ini, otomatis saluran air Dadapsari yang macet akan lancar,” ujar Ali.

Diakui Ali, program khusus untuk saluran Dadapsari memang tidak ada, karena saluran air di wilayah Dadapsari termasuk saluran kecil. “Kita hanya memperbaiki saluran air yang besar saja, intinya saluran Jalan Kakap menuju Bom Lama 2 itu. Kalau sudah bagus, saluran air Dadapsari akan mengalir lancar,” lanjutnya.

Ali memperkirakan, perbaikan saluran Jalan Kakak menuju Bom Lama 2 itu dilakukan sekitar akhir Juli  mendatang. “Saat ini kita menunggu proses lelangnya selesai, kemungkinan besar akhir Juli pengerjaan fisik mulai berjalan, dan soal anggaran yang jelas ratusan juta,” katanya tanpa menyebutkan nominal pastinya.

 Sementara itu, pakar hidrologi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Nelwan menyatakan, pemkot harus secara rutin setiap tahun merawat saluran dan sungai dengan cara mengeruk semua endapan, baik lumpur maupun sampah secara bersamaan dan terjadwal. “Kalau perlu dilakukan langsung bersama-sama, tidak sepenggal-sepenggal biar tidak mubazir,” katanya.

Ditambahkan Nelwan, perlu ada kemauan politik dan strategi yang baik bagaimana mencari bantuan dana untuk mengeluarkan persoalan di Kota Semarang ini dari rob yang terus melanda setiap tahun. (lif/12)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous