Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Pamit Main Bola, Tewas Tenggelam


SEDIH: Sunaryo, ayah korban saat memperlihatkan foto putranya yang tewas tenggelam di pintu air Kali Garang, Ungaran(HARSEM/NINO ADISUMARTO)


UNGARAN-Tak bisa dibayangkan kesedihan pasangan Sunaryo (40) dan Siti Muryati (38) warga Lingkungan Jatisari RT 03/RW 05 Kelurahan Gedanganak, Ungaran Timur saat menerma kabar bahwa putranya,  Arga Aryadiansyah (12) ditemukan tewas tengelam di pintu air Kali Garang, Desa Candirejo, Ungaran Barat, Selasa (5/6) sore.

Ditemui di rumah duka, Sunaryo menuturkan, kejadian naas tersebut berawal saat koban pulang sekolah sekitar pukul 11.00 dan kemudian meminta izin pada neneknya untuk bermain bola bersama teman-teman sekelasnya di lapangan sekitar rumah. "Karena lapangan bola tidak menyeberang jalan, maka neneknya mengijinkan Arya pergi dengan teman-teman sekolahnya," tutur ayah korban.

"Kami sekeluarga tidak menyangka kalau kemudian Arya dan teman-temannya pergi mandi di Kali Garang, dan berakhir tragis seperti ini," imbuhnya. Kabar naas tersebut pertama kali ia ketahui saat dirinya dihubungi kakak korban, Prana Riawati, yang mengatakan kalau adiknya tenggelam di sungai. 

Saat itu Sunaryo yang sedang menyetir angkot jurusan Ungaran - Jimbaran langsung pulang ke rumah. "Sampai di rumah itulah saya diberitahu kalau Arya sudah ditemukan meninggal di pintu air Candirejo. Tapi saya sudah tidak sanggup untuk melihat jasad anak saya di tempat kejadian," ucapnya.

"Saya hanya dikabari kalau jasad anak saya pertama ditemukan oleh tukang bangunan yang sedang bekerja di sekitar lokasi kejadian," tambahnya. Dikatakan pula, kemungkinan sebelumnya siswa kelas V SDN Gedanganak 1 tersebut sempat bermain bola di lapangan. Setelah itu ia bersama teman-temannya lanjutkan mandi di pintu air Kali Garang.

Menurut Sunaryo, sesungguhnya korban sudah bisa berenang. Ia tak menyangka bila putranya harus tewas di pintu air Kali Garang yang memiliki kedalaman sekitar 2 meter. "Diperkirakan Arya tewas karena terseret pusaran yang ada di pintu air tersebut," terangnya.

Dituturkan, setelah berhasil ditemukan jasadnya. Arya langsung dilarikan ke rumah seorang bidan yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Namun hasil pemeriksaan dinyatakan korban telah meninggal. Selanjutnya korban dibawa ke rumah duka dan langsung dimakamkan di TPU setempat. 

"Sesungguhnya pada hari Senin itu saya sudah merasakan firasat atas kepergian Arya. Saat itu ia tidak masuk sekolah karena tidak punya seragam putih-putih. Ketika kami mengajak Arya untuk membeli seragam putih-putih, ia justru menolak dengan alasan percuma karena seragam itu tidak akan dipakai lagi. Dan sebelum meninggal Arya selalu terlihat ceria melebihi hari-hari biasanya," kenang Sunaryo.

Kasubag Humas Polres Semarang, AKP Rita Setyorini menjelaskan, pihaknya telah menerima laporan adanya peristiwa nahas tersebut. Hal itu lebih disebabkan akibat kecelakaan murni. Untuk itu pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak lengah dalam mengawasi putra-putrinya. (ino/15)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous