Celeng Rusak 15 Ha Kebun
JEJAK BABI HUTAN: Sejumlah petani di Dusun Mranak, Wonorejo Pringapus, Kabupaten Semarang menunjukkan jejak babi hutan yang merusak lahan mereka, kemarin(HARSEM/JBSM/RANIN AGUNG) |
UNGARAN- Hama celeng menyerbu lahan pertanian warga Dusun Mranak, sekitar 15 hektare lahan kebun jagung, singkong dan kacang rusak.
Dari pantauan Harsem di Dusun Mranak, Desa Wonorejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, kondisi tanaman di kebun warga yang sudah diserang hama celeng tidak mungkin bisa dipanen. Dari total 71 ha lahan garapan, 15 ha di antaranya rusak parah. Hal ini membuat warga secara bergilir melakukan penjagaan kebun dari serangan hama celeng.
Menurut pengakuan warga, celeng tersebut mulai menyerang lahan pertanian sejak sepekan terakhir. Kawanan hama tersebut merusak tanaman kebun warga secara berpindah-pindah dan sulit dideteksi. "Selama ini warga hanya bisa menemukan bekas telapak celeng di kebun. Sementara kawanan hewan itu menyerang kebun kami secara berpindah-pindah," ujar Slamet Riyanto (56) petani Dusun Mranak yang kebunnya ikut menjadi korban serangan celeng.
Menurut dia, serangan hama tersebut sangat merugikan petani. Pasalnya, ladang jagung yang yang diserang dalam waktu dekat sudah memasuki usia panen. Hingga saat ini ia belum bisa menghitung jumlah warga yang kebunnya menjadi korban serangan hama celeng. Namun diperkirakan jumlahnya mencapai puluhan. "15 hektar kebun yang rusak itu milik puluhan warga. Saya belum sempat mendata secara detil," katanya.
Slamet menambahkan, celeng terlihat sejak dua bulan lalu. Namun serangan tersebut semakin parah pada dua pekan terakhir. Diperkirakan, kerugian yang ditanggung petani Dusun Mranak akibat serangan hama tersebut per hektarenya mencapai sekitar 100 kg jagung, dengan asumsi harga sekitar Rp2000 per kg.
Dengan demikian kerugian petani dalam satu musim panen mencapai sekitar Rp 200.000 per hektar, ditambah biaya ongkos tanam dan pembelian pupuk. "Khusus lahan saya yang luasnya mencapai 0,5 hektar, biasanya kalau panen bisa menghasilkan sekitar 1,5 ton jagung. Akibat serangan celeng ini dipastikan hasil panen akan berkurang sekitar 200 kg. Jadi kerugian yang akan saya tanggung akan mencapai sekitar Rp 400.000," jelasnya.
Untuk mengantisipasi kerugian lebih besar, lanjut Slamet, saat ini para petani selalu menjaga tanamanya siang dan malam. Bahkan beberapa petani memagari lahannnya dengan kayu berduri, serta memasang alat pengusir hama celeng dari kaleng bekas.
"Saat ini warga Dusun Mranak jarang tidur. Penjagaan terhadap hama celeng dilakukan baik secara pribadi maupun berkelompok dengan sistem giliran," ujar Slamet.
"Bahkan warga yang memiliki anjng juga ikut disiagakan, dan beberapa hari lalu sempat ada anjing warga yang mati diseruduk celeng. Kami berharap dinas terkait segera turun tangan membantu mengatasi celeng yang meresahkan petani," imbuh dia.
Kepala Dusun, Mranak, Suhadi membenarkan hingga sekarang terdapat 15 hektar kebun petani yang rusak. Bahkan bila melihat lokasi serangan hama tersebut berpindah-pindah, pihaknya memperkirakan luas kebun yang dirusak lebih dari angka tersebut. Sedangkan nilai total kerugian, menurut Suhadi, diperkirakan hanya mencapai jutaan rupiah saja. (ino/15)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.