Ditabrak Kereta, Keluarga Minta Santunan

 DIMAKAMKAN: Keluarga korban berdoa di makam Slamet, korban kecelakaan kereta api di Desa Sambai Kecamatan Margasari Tegal.(HARSEM/SUKMA WIJAYA)

DEMAK-Keluarga Slamet alias Budeg (32) warga Desa/Kecamatan Dempet, korban tewas tertabrak kereta api di rel Desa Sambai Kecamatan Margasari Tegal meminta santunan. Slamet yang tewas tertabrak merupakan tulang punggung keluarga.

Semula korban adalah yatim. Oleh H Muslim Setyawan, diangkat anak dan dibesarkan hingga bekerja di organizer hiburan (pasar malam) Kelana Karya Dempet. Setelah korban meninggal, keluarga kebingungan. “Sekarang keluarganya kesulitan, karena Slamet adalah tulang punggung keluarga,” kata H Muslim, kemarin.

Kades Dempet, Sardi yang mengirim jenasah korban ke pemakaman berharap PT KAI sudi memberi santunan kepada keluarga. Korban berasal dari keluarga tidak mampu. “Seharusnya PT KAI memberikan santunan,” harapnya.

Menurut penuturan warga setempat, Slamet tewas setelah tertabrak kereta barang yang memuat bahan bakar minyak (BBM) di Desa Sambai Rabu (30/5). Diduga, Slamet yang memiliki kekurangan pendengaran tak mendengar secara jelas ada kereta akan melintas. Warga setempat hanya melihat Slamet tertabrak ketika berjalan di dekat rel setelah mandi di sungai. 

Setelah tertabrak, korban sempat dirawat ke RSUD Slawi selama dua jam namun akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Oleh pihak keluarga yang menungguinya, jenasah korban langsung dibawa ke Demak untuk dikebumikan di kampung kelahirannya. 

Prosesi pemakaman Slamet kemarin pagi mengundang isak tangs. Korban dikenal senang guyonan dan banyak mengundang simpati. “Slamet terkenal suka guyonan, walau kadang agak konyol.” ucap kawan korban, Ali (35) warga Desa Dempet ketika mengantar Slamet ke pemakaman. (swi/16) 

Newer Post Older Post