Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Pasar Furnitur Dalam Negeri Masih Potensial


(harsem/dok)


SEMARANG – Dampak krisis ekonomi di Eropa hingga kini masih dirasakan sejumlah pengusaha mebel di  Jateng, hal itu terlihat dari terus menurunnya permintaan furnitur ke sejumlah negara tujuan ekspor. Untuk itu produsen furniture harus melakukan diversifikasi pasar dengan lebih mengoptimalkan pasar domestik.   

Marketing Manager PT Graha Multi Bintang Monica Milan mengatakan, potensi pasar dalam negeri masih sangat besar mengingat pertumbuhan ekonomi yang cukup baik dan jumlah kelas menengah yang terus bertambah.

Menurut dia, perusahaan kini lebih memilih fokus ke pasar domestik dibanding ekspor. Selain permintaan terus menurun, produsen dalam negeri tidak mampu bersaing dengan furnitur China yang harganya jauh lebih murah.

Dia menambahkan, sebelumnya perusahan mengekspor ke Kanada dan Amerika Serikat. "untuk saat ini, kami masih fokus pasar dalam negeri, mengingat potensinya masih bagus dan perlu dioptimalkan lagi penggarapan pasarnya,” tuturnya, kemarin. 

Monica mengatakan untuk  memperkuat pasar domestik, pihaknya  yang memiliki workshop di Surabaya ini terus melakukan ekspansi dengan membuka galeri furnitur di beberapa kota seperti Banjarmasin, Samarinda, Manado, Makassar, Jambi, dan Semarang. 

Bernini menyasar kota-kota kecil terlebih dulu, sebelum membuka galeri di Jakarta, Lampung, Medan, Palembang, dan Surabaya. Merek lokal ini menargetkan penjualan 12.000 set dan membuka 12 galeri selama 2012.

"Kami akan terus melakukan ekspansi di daerah yang belum terjangkau seperti Jayapura. Untuk galeri di Semarang, kami menargetkan penjualan per bulan sekitar 10-15 set selama tiga bulan pertama. Kemudian target akan dinaikkan dua kali lipat, setelah itu akan dilihat lagi potensi pasar di Semarang untuk menentukan target," tuturnya.

Bernini membidik segmen kelas premium dengan menawarkan desain bergaya Amerika dan modern minimalis. Harga sofa per set sekitar Rp 25 juta-Rp 30 juta, satu set meja makan Rp 30 juta. 
"Bahan kulit yang digunakan 100 persen impor dari Italia, sedang teknologi meisn yang digunakan diimpor dari Amerika Serikat. Untuk kayu, semuanya berasal dari dalam negeri yakni mahoni dan meranti," ujarnya.(J8/JBSM/14)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous