Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Pilih Nikah Ketimbang Ikut UN Tantangan SMA/SMK Muhammadiyah Sumowono


DIWISUDA:  Siswa SMA/SMK Muhammadiyah Sumowono Kabupaten Semarang diwisuda saat acara wasanawarsa kelulusan, baru-baru ini. (HARSEM/JBSM/DOK)


UNGARAN- Kesadaran masyarakat terhadap pendidikan di Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang dinilai masih rendah dibandingkan dengan daerah lainnya. Kondisi itu menjadi tantangan bagi guru untuk menyadarkan masyarakat yang berada di kaki Gunung Ungaran tersebut. 

Hal tersebut diungkapkan Kepala SMA Muhammadiyah Sumowono Agus Hariyanto didampingi Kepala SMK Muhammadiyah Sumowono Imam Syafei, di sela-sela acara wasanawarsa sekolah, belum lama ini. 

Kurangnya kesadaran orang tua tentang pendidikan kerap dirasakan pihak sekolah. Sebagai contoh ketika menjelang UN orang tua lebih memilih anaknya dinikahkan karena sudah terlanjur dilamar, daripada mengikuti ujian. 

Sekolah telah berusaha agar menunda pernikahan tetapi tidak bisa. ''Ini yang menjadi tantangan kami menyadarkan orang tua agar menyekolahkan anaknya,'' ujarnya. 

Upaya lain yang dilakukan sekolah adalah meningkatkan kualitas pendidikan, fasilitas seperti laboratorium komputer dan lainnya, serta menambah kegiatan ekstrakurikuler band siswa dan drumband.

SMA/SMK Muhammadiyah Sumowono berada dalam satu kampus dan menggelar acara kelulusan secara bersama. Acara itu dihadiri Kadinas Pendidikan Kabupaten Semarang Dewi Pramuningsih. 

''Meski sekolah kami berada di daerah pegunungan tetapi prestasi dan karya yang dihasilkan sekolah tidak kalah dengan sekolah yang berada di perkotaan,'' kata Hariyanto.

Terbukti, tahun ini SMA Muhammadiyah Sumowono berada di peringkat pertama sekolah swasta yang meraih nilai rata-rata tertinggi UN, dan berada diperingkat empat sekolah negeri dan swasta. Seluruh siswanya yang berjumlah 24 anak lulus 100%. Lalu 65 siswa SMK Muhammadiyah juga lulus 100 persen dan sebagian besar lulusan dari Jurusan Otomotif serta Tata Busana di sekolah itu, telah terserap di perusahaan.  

Agus Hariyanto mengakui tidak semua lulusan SMP di Sumowono mau melanjutkan sekolah. Dari sekitar 500 lulusan SMP di Sumowono setiap tahun, 10% memilih sekolah di luar daerah karena orang tua mampu, dan 90% memilih sudah cukup mengenyam pendidikan di tingkat SMP. 
 (H2/JBSM/15)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous