Rokok Bercukai Palsu Disita Satpol PP

RAZIA CUKAI ROKOK: Sejumlah petugas Satpol PP ketika melakukan razia cukai rokok murahan di warung kelontong di Sidorejo Lor, kemarin. (HARSEM/HERU SANTOSO)

SALATIGA -  Puluhan bungkus dari berbagai jenis rokok yang diduga memakai cukai palsu dan kadaluwarsa, yang dijual bebas di warung kelontong di wilayah Sidorejo Lor dan Bugel berhasil diamankan petugas Satpol PP Pemkot Salatiga, kemarin. Razia cukai palsu ini dilakukan demi untuk melindungi konsumen dan menekan tingkat kebocoran pendapatan daerah.

          

Kabid Hukum dan Perundangan Satpol PP Pemkot Salatiga, Agus Hartono mengatakan, razia ini dilakukan setelah di masyarakat merebak penjualan rokok tanpa cukai dan menggunakan cukai palsu. 

Rokok tersebut dijual dengan harga murah dan merupakan merek-merek baru. Dalam razia ini juga berhasil diamankan rokok dengan cukai kadaluwarsa tahun 2011 yang digunakan di tahun ini.

“Razia yang dilakukan Satpol PP ini digelar selama lima hari dan menyasar di wilayah empat kecamatan yang ada di Kota Salatiga. Puluhan bungkus rokok dengan harga murah tanpa cukai dan cukai palsu ditemukan di sejumlah warung milik warga di daerah Sidorejo Lor an Bugel, Kecamatan Sidorejo,” jelas Agus Hartono kepada wartawan, kemarin.

Menyikapi ini, pesannya kepada pedagang untuk berhati-hati jika ada sales rokok yang memasok ke warung mereka dan harus diteliti dulu. Agus menambahkan, jumlah petugas yang melakukan razia ini sebanyak 30 orang dan terbagi dalam dua kelompok. 

Masing-masing  kelompok terdiri dari 15 petugas. Petugas ini mendatangi langsung warung-warung kelontong dan melakukan penyitaan rokok yang ditemukan telah melanggar ketentuan cukai. Hasil razia ini langsung diamankan di kantor Satpol PP Pemkot Salatiga. 

Salah seorang pemilik warung kelontong di daerah Sidorejo Lor, Haryadi (45) mengaku, jika pihaknya sebenarnya tidak berminat membeli rokok-rokok merek baru ini. Namun, para sales yang datang di warungnya, cara menawarkannya setengah memaksa. Sedangkan pembayarannya dilakukan belakangan. (hes/15)

Newer Post Older Post