Satpol PP Borong Rokok Palsu

ROKOK ILEGAL: Daru Wisakti (kiri) memperlihatkan rokok ilegal tanpa cukai atau bercukai palsu yang beredar di Grobogan. (HARSEM/DHEKY KENEDI-JBSM)

GROBOGAN-Satpol PP Kabupaten Grobogan melakukan aksi borong rokok palsu di sejumlah warung. Rokok dengan merek ‘aneh-aneh’ itu dibeli untuk dijadikan sampel dan diteliti. “Kami tak berhak menyita, makanya kami beli untuk dijadikan sampel,” jelas Kepala Satpol PP Grobogan Drs Daru Wisakti didampingi Kasi Wasdak Agus Sumarsana, usai melakukan operasi rokok ilegal, di sejumlah kecamatan kemarin (31/5).

Menurut dia, rokok ilegal kian marak. Dikatakan ilegal karena tidak dilengkapi cukai, atau bercukai palsu. Dari hasil razia sepanjang 2012, ditemukan 55 merek rokok tanpa cukai dan berpita cukai palsu. 

“Biasanya pemilik toko atau warung tidak tahu asal rokok ilegal ini, sales yang datang ke toko-toko. Rokok ini diminati kalangan menengah ke bawah karena harganya murah,” kata Daru Wisakti.

Harga rokok palsu sekitar Rp 2.000-3.500/bungkus. Dari label di kemasan, diduga berasal Kudus dan Jepara. Dikatakan, ke-55 merek rokok ilegal tersebut ditemukan di Kecamatan Purwodadi, Toroh, Tawangharjo dan Wirosari. Pihaknya yakin, rokok ilegal juga beredar di 19 kecamatan di Grobogan. 

Operasi yang dilakukan serentak mengejutkan pemilik toko dan warung. Mereka mengira, petugas akan menyita dan memberi sanksi. “Kami tidak menyita atau memberi sanksi, karena bukan wewenang kami. Rokok ilegal kami beli sesuai harga jual. Dasar kami melakukan operasi adalah Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) Nomor 20/PMK 07/2009 tentang Perubahan atas Permenkeu Nomor 84/PMK.07/2008 tentang Penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai,” tegas Daru.

Untuk mengenali, pihaknya menggunakan kaca pembesar dan lampu ultraviolet (UV). Atas temuan rokok ilegal tersebut, pihaknya akan melaporkan ke Kantor Bea Cukai. (K11-JBSM/16)  

Newer Post Older Post