TMMD Bantu Warga Tlompak

SEMBAKO: Store Manager Swalayan ADA Siliwangi, Handono menyerahkan paket sembako kepada warga miskin disaksikan Dandim 0733 BS/Semarang, Letkol Inf Ibnu Jarwadi dalam acara bakti sosial TMMD di  Dukuh Tlompak RW 8 Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang Semarang, kemarin. (Foto: Harsem/Cun Cahya)

 

KODIM 0733/BS Semarang menyerahkan bantuan sembako dan barang dalam bakti sosial TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) tahap 1 tahun 2012 di  Dukuh Tlompak RW 8 Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang, kemarin.

Kegiatan bakti sosial yang bekerjasama dengan Swalayan ADA Siliwangi dan Hotel Grand Candi Semarang ini, memberikan sejumlah beras, mi instant, minyak goreng, bahan makanan, handuk dan selimut  kepada 80 kepala keluarga.

Menurut Dandim 0733/BS Semarang, Letkol Inf Ibnu Jarwadi, kegiatan ini sebagai salah satu rangkaian TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD), di mana kita ingin berbagi kepada warga yang kurang mampu.

"Setelah disurvei, di Dukuh Tlompak masih banyak warga yang kurang mampu dan membutuhkan bantuan terutama bahan pokok, sehingga kami salurkan di sini. Semoga bermanfaat dan dapat digunakan sebaik-baiknya," kata Dandim.

Sementara itu, Store Manager Swalayan ADA Siliwangi, Handono mengatakan, bantuan yang diberikan lewat program kerjasama dengan Kodim ini sudah dilakukan setiap tahun. "Bantuan ini merupakan hasil dari kotak amal Swalayan ADA setiap tiga bulannya, sekalian ikut membantu dan berbagi kepada sesama,” ujarnya.

Rokhiman, Ketua RW 8 Kelurahan Tandang, mengatakan sangat berterima kasih kepada Kodim 0733/BS dan pihak yang terkait dalam pelaksanaan bakti sosial ini. Karena memang rata-rata di Dukuh  Tlompak masih butuh bantuan.

“secara infrastruktur memang masih baik, tapi untuk taraf hidup saya rasa masih kurang karena  rata-rata warga di sini pendidikan antara SMP hingga SMA dan tidak bisa melanjutkan ke jenjang selanjutnya lalu menganggur. Kalaupun bekerja tidak mendapatkan penghasilan yang tetap, sehingga dengan adanya bantuan ini sangat membantu, paling tidak bisa meringakan dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat perdesaan,” ujarnya.

Di Dukuh ini, sedikitnya ada 1.100 jiwa yang terdiri dari 310 kepala keluarga (KK). Dari 310 KK yang ada, 80%-nya adalah warga miskin dengan pendapatan cukup minim, sehingga masih sangat membutuhkan bantuan. (cun/12)

Newer Post Older Post