Gunung Gendeng-Sendang Delik Akan Dikepras -Warga Khawatir Merusak Pertanian
Dikepras: Gunung Gendeng di Dukuh Sendang Delik Desa Sumberejo Mranggen akan diratakan dengan tanah. (HARSEM/SUKMA WIJAYA) |
DEMAK-Gunung Gendeng di wilayah perbukitan Dukuh Sendang Delik Desa Sumberejo Mranggen, rencananya akan dikepras. Gunung yang merupakan bandha Desa Kebonbatur Mranggen sedianya akan diratakan dengan tanah untuk pertanian.
SAAT ini Pemerintah Desa (Pemdes) Kebonbatur Mranggen masih mengajukan izin kepada Pemkab Demak terkait rencana penataan lahan di tanah bandha desa. Izin galian yang dibutuhkan untuk meratakan lahan banda desa yang berlokasi di perbukitan Sendang Delik.
Karena berbentuk gunung, lahan tersebut dipandang kurang produktif. Rencana pengeprasan gunung sebagai penataan lahan untuk fungsi persawahan.
Plt Kabag Pemerintahan Umum Setda Demak H Taufik Rifai menjelaskan lahan bandha desa Kebonbatur benar berlokasi di wilayah Desa Sumberejo. Hal ini akibat proses tukar guling antara Pemdes Kebonbatur dengan PT Perumnas sekitar tahun 1994
Ruislag kemudian menyediakan pengganti lahan bandha Desa Kebonbatur di sebuah gunug di wilayah perbukitan Sendang Delik Desa Sumberejo.
“Sebelumnya kami sudah melakukan survei ke lokasi beberapa hari lalu,” jelas Taufik. Lanjutnya, survei melibatkan tim dari Dinas Pertanian, Kantor Lingkungan Hidup, Badan perijinan serta Bapeda. Tim melaksanakan kajian rencana penataan lahan di tempat tersebut.
Secara langsung tim melihat areal tanah bandha desa yang lokasinya berada di perbukitan berketinggian lebih 100 meter di atas permukaan laut. Tapi hingga kini belum diperoleh keterangan hasil survei.
Terpisah, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Demak H Mudiyanto menambahkan, survei tersebut sangat penting untuk sebelum menurunkan izin penggalian. “Karena penataan lahan juga disertai pemanfaatan lahan untuk penambangan galian C,” jelasnya.
Kades Kebonbatur H Mahbub membenarkan pihaknya sedang mengajukan permohonan izin untuk penataan lahan bandha desa di perbukitan Sendang Delik Desa Sumberejo. Lahan seluas 6,7 hektar akan diratakan untuk persawahan produktif.
Sejak menjadi bandha desa pada tahun 1994, lahan itu kurang produktif untuk pertanian. “Kami berharap bisa diratakan menjadi sawah kemudian disewakan kepada penggarap, sehingga menambah APBDes ” ungkapnya.
Sekretaris Desa Sumberejo Hambali mengingatkan rencana pengeprasan gunung agar dikaji manfaat dan kerugiannya bagi lingkungan sekitar. Harus dipikirkan aspek lingkungan. Bila dilakukan penataan lahan yang disebut-sebut juga untuk galian C, dampaknya dirasakan petani yang menanam tembakau di sekitar perbukitan Sendang Delik.
Zaeroh (50) warga Desa Sumberejo mengaku keberatan ada pengeprasan gunung diareal pertaniannya, dia dengan beberapa petani lain khawatir debu dari galian C akan merusak tanaman tembakau yang biasa ditanam oleh warga setempat.
Ketua Komisi C DPRD Demak Fahrudin Bisri Slamet secara tegas menolak rencana pemanfaatan lahan menjadi lokasi galian C. “Proyek itu dikawatirkan akan merusak lingkungan sekitar, seperti dampak berupa debu atau penyebab banjir di wilayah lain,” tegasnya. (swi/16)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.