Harga Daging Sapi Meroket Kenaikan Diperkirakan Terus Berlanjut
(harsem/dok) |
Lebih Tinggi: Kenaikan harga daging sapi juga terjadi di pasar modern seperti Carrefour, Hypermart, Giant, dan lainnya, bahkan kenaikannya hingga 30 persen.
SEMARANG- Harga daging sapi di Semarang dalam beberapa hari terakhir terus melambung menyusul tingginya permintaan, kenaikan harga diperkirakan terus berlanjut hingga Ramadhan dan Lebarang 2012.
Berdasarkan pantauan Harsem di sejumlah pasar tradisional di Semarang seperti Pasar Johar, Pasar Peterongan dan Pasar Karangayu menunjukkan harga daging sapi per kilogramnya berkisar antara Rp75.000-Rp80.000.
Kusmirah pedagang daging di pasar Johar Semarang menuturkan permintaan terhadap daging sapi segar makin meningkat, hal itu mendorong kenaikan harga jual sebesar Rp5.000-Rp10.000 per kilogramnya.
Dia menuturkan, sebelumnya harga komoditas itu berkisar antara Rp70.000-Rp75.000 perkilogramnya. “Kenaikan sudah dari produsen daging sapi, hal itu terjadi sejak dua pekan terakhir. Kenaikan di tingkat produsen tentunya akan berimbas pada harga jual di tingkat konsumen,” katanya kepada Harsem, kemarin.
Kenaikan harga jual daging sapi, lanjutnya diikuti dengan peningkatan permintaan komoditas tersebut mengingat saat-saat ini musim orang mengadakan hajatan. Peningkatan itu juga mendorong naiknya omzet daging sebesar 20 persen dibandingkan hari biasanya.
Selain itu, daging sapi juga lebih diminati masyarakat dibandingkan dengan anggota tubuh sapi lainnya seperti iga, paru, atau jerohan sapi lainnya. Dia mengaku dalam sepekan terakhir rata-rata penjualan daging sapi mencapai 40 kilogram, biasanya hanya sekitar 25-30 kilogram.
“Sepekan terakhir penjualan naik, omzet juga naik. Kalau hari biasa penjualan daging sapi paling banyak 30 kilogram, saat ini naik hingga 40 kuintal,” tuturnya.
Selain daging segar, iga dan buntut sapi juga laris. Buntut sapi utuh seberat 2.6 kilogram dijual seharga Rp 130.000. Untuk iga sapi rata-rata Rp 65.000 per kilogramnya.
Kenaikan harga daging sapi juga terjadi di pasar modern seperti Carrefour, Hypermart, Giant, dan lainnya, harga daging sudah naik 30 persen.
Wakil Seketaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Satria Hamid meminta pemerintah segera melakukan langkah antisipasi akibat dampak kenaikan harga daging dan minimnya pasokan daging dari suplier.
"Pasalnya akibat seretnya pasokan daging membuat harga daging dalam 3 bulan terakhir harga terus mengalami kenaikan, bahkan saat ini sudah naik 30 persen,” katanya kemarin.
Satria menambahkan, seretnya pasokan tersebut dikarenakan para pemasok daging ke ritel yakni para para importir tidak bisa melakukan impor daging karena jatah kuota daging untuk semester I-2012 sudah habis di mana kuotanya sendiri telah dikurangi pemerintah.
"Pemasok daging ke ritel tidak bisa lakukan impor lagi karena jatahnya habis. Minta ke lokal sulit karena kualitasnya jauh dari standar dan itupun barangnya juga tidak ada," ucap Satria.
Itulah sebabnya di toko-toko ritel daging sapi impor lebih banyak dibandingkan dengan lokal.
"Kuotanya daging impornya mencapai 70% dan lokalnya 30%, kenapa lebih banyak impor, karena lokal tidak bisa pasok dengan berkelanjutan dan sesuai standar mulai dari kualitas, kebersihan, potongan dan lainnya," katanya. (lna)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.