Prosesi Siraman Sederhana, Tak Banyak PNS yang Hadir Soemarmo Dapat Izin Sehari

DULANGAN:Ny Hermin Soemarmo menyuapi Juan Rama pada acara dulangan setelah acara siraman di kediaman Jl Bukit Umbul 2, Kelurahan Sumur Boto, Banyumanik, kemarin. (SM/Sutomo)

MINGGU, 30 Juni 2012 menjadi hari yang bersejarah bagi keluarga besar Walikota Semarang non-aktif, Soemarmo HS. Karena di hari itu, tepatnya di rumah mempelai wanita, akan dilangsungkan prosesi pernikahan putra kedua Soemarmo, Abdullah Juan Rama (25) dengan pasangannya, Karisma Mayang.

Sejak Kamis sore (28/6), pihak mempelai wanita sudah menyiapkan tempat yang akan digunakan untuk rencana prosesi. Rumah sederhana yang ada di Jalan Tusam Timur Raya 23, Kecamatan Banyumanik, disulap menjadi tempat pelaminan sederhana beserta ruang bagi para tamu. 

Tak hanya itu, Jumat kemarin, beberapa petugas keamanan dari ormas kepemudaan terlihat ikut menjaga lokasi yang akan dijadikan tempat akad nikah. Jalan Raya Tusam Timur juga ditutup sementara karena tenda sederhana sudah terpasang sejak pagi.

Jumat pagi, di rumah calon mempelai wanita, juga dilangsungkan pengajian dengan mendatangkan beberapa santri dari Ponpes Raudhatus Saadah Banyumanik. Sedangkan malam harinya, tepatnya pukul 19.00 dilaksanakan prosesi midodareni, salah satu ritual pernikahan adat jawa.

"Sedangkan akad nikah akan dilaksanakan Sabtu pukul 09.00. Undangannya sekitar 400-an yang disebar," kata Dido, salah satu panitia pernikahan.
Sementara di rumah mempelai pria, tepatnya di Bukit Umbul II Kelurahan Tembalang, suasana haru sudah terlihat sejak Jumat siang. 

Saat dilangsungkannya prosesi siraman di halaman rumah yang dilengkapi dengan tenda dan tempat ritual siraman, beberapa kerabat terlihat meneteskan air mata ketika menyaksikan mempelai menjalani prosesi. Dalam prosesi sederhana yang dilaksanakan sedikit tertutup itu, kedua mempelai nampak anggun dan gagah dengan busana perkawinan adat jawa. 

Beberapa petugas keamanan dari ormas kepemudaan juga terlihat siaga menjaga prosesi yang dilaksanakan pukul 14.00 itu. Dalam kesempatan tersebut, istri Soemarmo, Siti Suhermin Martiningsih terlihat beberapa kali melemparkan senyum, meski terlihat tanda kesedihan di matanya. Apalagi di momen paling bersejarah bagi putranya itu, sang suami Seomarmo HS tak bisa datang untuk mendampingi mereka.

Dalam prosesi siraman dengan mengundang sekitar 150-an tamu itu, tak banyak pegawai negeri sipil (PNS) Pemkot yang hadir. Para tamu, kebanyakan merupakan sahabat, keluarga dan teman-teman kedua mempelai. Meski berlangsung dengan nuansa haru, calon mempelai pria terlihat tegar dan berusaha untuk tetap semangat menjalani prosesi ritual.

Pihak keluarga juga tidak banyak memberikan keterangan terkait proses pernikahan tersebut. Hanya terlihat putra pertama Soemarmo, Gumilang Febriansyah Wisudananto yang sibuk menyambut para tamu.

"Masuk dulu mas. Kami belum bisa memberi keterangan," katanya di sela acara.
Dari informasi yang didapat, Soemarmo HS sudah mendapatkan izin sehari untuk hadir di pernikahan putra keduanya. Meski begitu, beberapa kerabat yang hadir di acara siraman, tak banyak yang mau memberi informasi.

"Sampai saat ini belum jelas informasi kepulangan bapak (Soemarmo HS-red). Tapi saya dengar besok pagi (Sabtu pagi-red) sampai di Semarang," kata salah satu orang dekat keluarga Soemarmo yang enggan ditulis namanya.

Sebagai informasi, dalam sidang pertama kasus dugaan suap pembahasan APBD Semarang tahun 2012, Walikota Semarang non-aktif Soemarmo Hadi Saputro meminta Majelis Hakim Pengadilan Tipikor mengizinkan dirinya menghadiri acara pernikahan Juan Rama. 

Anak kedua Soemarmo yang lahir 20 April 1987 itu akan mempersunting seorang gadis asal daerah Tusam, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Karisma Mayang. Juan Rama sebelumnya juga pernah dinobatkan sebagai Ambassador Muda Peduli Budaya Semarang oleh Komunitas Cah Semarang (KCS) tahun 2010.(Lanang Wibisono, Adhitia Armitrianto)

Newer Post Older Post