Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Bonbin Mangkang Tetap Jadi Pilihan

DIPADATI PENGUNJUNG: Puluhan warga keluar dari Taman Margasatwa Semarang atau biasa disebut Bonbin Mangkang. Pada libur lebaran, jumlah pengunjung mencapai angka di atas lima ribu orang. (SM/Muhammad Syukron)


SEMARANG- Kampung Wisata Taman Lele yang biasanya sepi, paska- Lebaran ini mengalami kenaikan jumlah pengunjung. Bahkan H+2 Lebaran, pengunjung sempat membludak dan mencapai 1.865 orang. Angka pengunjung yang cukup tinggi ini tentu menjadi prestasi tersendiri bagi pengelola. Padahal di hari-hari biasa, jumlah pengunjung hanya sekitar 100 hingga 300 orang.

Kholifah, bagian pendapatan Kampung Wisata Taman Lele Semarang mengatakan, tempat wisata yang dikelola Pemkot ini tiap Lebaran memang menjadi salah satu lokasi favorit warga.

"Sudah menjadi tradisi, saat Lebaran pengunjung naik hingga lima kali lipat. Jumlah pengunjung tertinggi biasanya terjadi saat Syawalan," katanya, rabu (22/8).

Pekan Lebaran tahun ini, rata-rata pengunjung yang datang mencapai 900 orang/hari. Hal itu dapat diketahui dari jumlah tiket yang terjual.

"Hari pertama usai Lebaran ada 901 pengunjung, kedua 1.865 dan hari ketiga 986 orang. Syawalan nanti, perkiraan akan ada sekitar 1.000 pengunjung. Apalagi akan ada event  musik yang siap kami gelar," tegasnya.

Pengunjung yang datang ke Taman Lele, banyak berasal dari daerah pinggiran Kota Semarang. Seperti Grobogan, Demak dan beberapa wilayah lain. Salah satu wahana wisata yang paling diminati, yaitu Kolam Keceh.

"Kolam Keceh banyak diminati anak-anak. Selain airnya bersih, kami juga menyediakan fasilitas pengaman dan pendukung bagi anak-anak yang bermain," ujar dia.

Kasmani pengunjung dari Jepara mengatakan, Taman Lele menjadi tempat favorit bagi keluarga saat Liburan. "Selain murah meriah, tempat ini juga aman bagi anak-anak," ujarnya.

Sebagai informasi, untuk mengejar target pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor tempat wisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) berusaha mengembangkan beberapa tempat wisata potensial. Menurut Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang Nurjannah, untuk mendongkrak pendapatan tempat wisata, pihaknya akan mengembangkan potensi wisata yang ada.

''Untuk PAD wisata di Kota Semarang, pencapaian tertinggi memang masih dari pajak hotel, restoran, dan tempat hiburan. Tapi bukan berarti tidak ada pemasukan dari tempat wisata yang dikelola Disbudpar. Meski masih di bawah hotel, pendapatan dari tempat wisata terus mengalami peningkatan. Tahun 2011 ini meningkat sekitar 30 persen dari tahun sebelumnya,'' terang Nurjanah.

Melihat potensi yang ada, tahun 2012 Disbudpar secara keseluruhan berani menaikan target PAD hingga 12 persen. Di mana tahun 2011 lalu, dari sektor wisata berhasil menyumbang PAD sekitar Rp 79 miliar.

Nurjanah mengakui, tempat wisata yang dikelola Disbudpar yang menjadi unggulan hanya Taman Margasatwa Semarang atau yang lebih dikenal Bonbin Mangkang. ''Tapi kami akan berusaha menambah tempat wisata untuk meningkatkan PAD. Diharapkan tempat-tempat tersebut bisa menjadi jujukan alternatif wisatawan," tandasnya.

Sementara itu, Taman Margasatwa setiap libur lebaran selalu dipadati pengunjung. Bahkan, karena lahan parkir tidak mencukupi untuk menampung kendaraan pengunjung, pemilik sepeda motor maupun mobil terpaksa memarkir kendaraannya di luar kawasan objek wisata.

Seperti terpantau Rabu (22/8), obyek wisata yang ada di Jalan Raya Mangkang, lahan kosong di depan Terminal Mangkang pun dipadati kendaraan yang parkir. Banyaknya pengunjung yang menyeberang jalan untuk keluar maupun masuk ke objek wisata mengakibatkan arus lalulintas dari arah Kendal maupun sebaliknya terganggu. 

Petugas kepolisian pun dibuat sibuk karena harus beberapa kali menghentikan laju kendaraan yang masuk ke Kota Semarang maupun yang menuju Kabupaten Kendal.

Kepala UPTD Taman Margasatwa Semarang, Ir Kusyanto mengatakan, pada Rabu (22/8), jumlah pengunjung objek wisata yang ada di perbatasan Kota Semarang dan Kabupaten Kendal itu mencapai 9700 orang. Sementara puncak jumlah pengunjung terjadi pada Senin (20/8) yang mencapai 15.076 orang. Menurut dia, tak hanya water boom saja yang diminati, para pengunjung bahkan rela antri untuk dapat menikmati wahana kereta mini, flying fox, dan menunggang gajah.

''Pada pukul 17.00 jumlah pengunjung sudah mencapai 9700 orang. Khusus pada Lebaran, kita menambah loket menjadi delapan. Untuk parkir, karena memang pengunjungnya padat, kendaraan diparkir di luar kawasan yang pengelolaannya dilakukan oleh masyarakat sekitar,'' ujarnya.

Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, pihaknya juga menggandeng aparat keamanan dari Polsek Ngaliyan, Koramil Ngaliyan, Polrestabes Semarang, dan Satuan Brimob Polda Jateng.

Suhartini (46) yang memimpin rombongan guru dari Kabupaten Pemalang mengaku, setiap tahun Bonbin Mangkang tetap menjadi pilihan wisata baik guru maupun para siswa dari daerahnya. 

Selain karena kaya dengan koleksi binatang, letak Bonbin Mangkang yang berada di jalur Pantura membuat pengunjung dengan mudah mengaksesnya. ''Sudah 10 tahun, saya tak hanya bersama guru atau siswa, tapi juga bersama keluarga berkunjung ke sini,'' ungkapnya. (H71,H84-JBSM/11)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous