Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Lebaran, Sampah Pasar Bulu Tak Tertangani

TUMPUKAN SAMPAH: Dua petugas kebersihan pasar Bulu sedang menimbun sampah di sekitar bak penampung, kemarin. (HARSEM/LANANG WIBISONO-JBSM)

BULU STALAN-Usai Lebaran, volume sampah di lokasi penampungan sementara pedagang Pasar Bulu terus bertambah. Bak penampungan tak muat menampung sampah pedagang.

BEBERAPA titik penumpukan sampah terlihat di beberapa sudut pasar. Hal ini diperparah, karena Rabu (22/8) baru dua petugas yang aktif bekerja mengangkut sampah. Mereka mengaku kewalahan, karena volume sampah lebih tinggi dibanding hari biasa.

“Kenaikan volume sampah sudah terjadi beberapa hari sebelum Lebaran. Hingga saat ini masih cukup banyak, bahkan dua kali lipat dibanding hari-hari biasa," kata Wahini (50) salah satu petugas pengangkut sampah di sekitar Pasar Bulu.

Hal senada disampaikan petugas lain, Wisnu (31). Menurut dia setiap hari memang ada truk yang mengangkut bak sampah untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA). Tapi tingginya aktifitas pasar berakibat bertambahnya volume sampah.

“Bak sampah yang tersedia selalu penuh. Kebetulan Rabu siang hanya ada satu bak sampah. Jadi banyak yang belum tertampung,” katanya.

Peningkatan volume sampah juga dikeluhkan warga sekitar. Adi Nugroho warga Jl Hos Cokroaminoto mengatakan, usai Lebaran banyak sampah menumpuk. Selain itu, sampah juga masuk ke selokan dan mengakibatkan saluran air tak lancar. “Akibatnya, nyamuk semakin banyak. Warga sangat terganggu,” katanya.

Dia berharap, pedagang sadar menjaga kebersihan lingkungan. Apalagi ada beberapa bak sampah yang telah disediakan pemerintah. “Dulu sebelum pasar ditempatkan sementara di Jalan Hos Cokroaminoto, kampung tak terlalu kotor. Saat ini parah karena sampah pasar dibuang ke kampung,” paparnya.

Masalah sampah pasar jelang dan paska-Lebaran menjadi perhatian tersendiri bagi Pemkot Semarang. Dinas Kebersihan Kota Semarang telah mengantisipasi peningkatan volume sampah dengan menyiapkan truk compactor serta 78 unit kontainer sampah. Kontainer telah disebar ke 14 kecamatan sebelum Lebaran.

Petugas Tambahan
 
Terpisah, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Agus Rianto mengatakan, peningkatan volume sampah terjadi di saluran air dan sungai yang tersebar di berbagai titik. Pihaknya mengerahkan petugas tambahan untuk mengantisipasi penumpukan sampah. “Kami menyayangkan masih banyak warga yang membuang sampah ke sungai,” katanya.

Padahal, persoalan drainase akibat sampah, hingga kini belum sepenuhnya tertangani. Lebih lanjut, Agus menambahkan, titik rawan penumpukan sampah di antaranya Kali Banger, Kali Progo dan saluran air di berbagai titik. Sungai-sungai tersebut merupakan bagian sistem drainase vital di Kota Semarang.

Di samping itu, beberapa pekan belakangan, hujan tidak kunjung turun. Ini mempengaruhi volume air sungai yang menyusut. Akibatnya, sampah di sungai kian menumpuk karena tidak terbawa arus.“Kami minta kesadaran warga untuk tidak membuang sampah ke sungai,” imbuhnya.(H71,J9-JBSM/16)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous