Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Tirakat, Metode untuk Mengenal Diri Sendiri

TARIAN DARWIS: Kiai Budi Harjono dan santrinya melakukan tarian darwis pada Sarasehan Rebo Legen di Rumah Cinta Selasa (15/8) malam lalu. (HARSEM/ADHITIA ARMITRIANTO-JBSM)

DERETAN sentir yang memijarkan api menunjukkan jalan ke sebuah bangunan sederhana tapi cukup luas. Tempat itu seperti aula tanpa dinding dengan ketinggian sekitar satu hingga dua meter di atas permukaan jalan. Lokasinya sekitar 70 meter dari Jalan Raya Meteseh.

Itulah Rumah Cinta Pondok Pesantren Al-Ishlah milik Kiai Budi Harjono. Rumah itu tepatnya berada di Jalan Ngumpulsari I No 11 RT 2 RW IV, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang. Di sana, puluhan santri dari berbagai daerah menempa diri.

Selasa (14/8) malam lalu, sayup-sayup terdengar suara gamelan yang ditabuh di tempat itu. Di sana, telah berkumpul puluhan orang. Duduk di sisi barat dan selatan di atas tikar yang digelar. Di sebelah timur, duduk para penabuh gamelan dan tiga sinden.

Di tengah-tengah hadirin, dua orang berjubah dan tutup kepala yang tinggi, berdiri. Mereka lantas menggerakkan tubuh mereka dengan berputar 360 derajat. Tubuh mereka menjadi poros putaran. Berputar dan terus berputar semakin kencang mengikuti irama gamelan yang mengalir.

Gerakan itu sering disebut sebagai tarian darwis yang konon kali pertama dikenalkan oleh seorang sufi dari Timur Tengah, Jalaludin Rumi. Gerakan mereka adalah bentuk zikir, untuk mengingat pada yang kuasa. Selama belasan menit keduanya terus menari hingga kemudian berhenti dan berlaku seperti biasa lagi. Tak tampak tanda-tanda lelah atau kepayahan usai berputar di tempat.

Salah satu penari tersebut adalah Kiai Budi Harjono sendiri. Selain menari, dia kemarin juga menjadi pembicara pada kegiatan Sarasehan Rebo Legen yang diadakan Sanggar Seni Paramesthi. Pada kesempatan itu, Budi menegaskan jika Tuhan selalu di belakang tindakan baik manusia. Dialog manusia dengan Tuhan selalu tercipta lewat perbuatan itu.

Sementara pembicara yang lain, Wredho Utomo, mengurai konsep tirakat yang ada. Menurutnya, tirakat yang utama, disebut dengan kautaman, adalah mengenal siapa diri kita dan menguasainya. Selain itu, juga ada bentuk lain yang berkaitan dengan kehidupan.

Usai diskusi, digelar pentas wayang kulit dengan dalang Heri dari Sanggar Kridha Budaya yang membawakan lakon Bimasuci. (Adhitia Armitrianto-JBSM/16)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous