Mahfudz Ali: Usut Penyelewengan Anggaran Pemprov!

(harsem/dok)

SEMARANG - KPK sama dengan macan ompong. Demikian yang dikhawatirkan oleh Ketua Pusat Studi Anti Korupsi Untag Semarang, Mahfudz Ali saat menggelar orasi di Rakyat Bersatu Melawan Pelemahan KPK (Ratu MPK) di Semarang, kemarin.
 

Kegiatan yang digelar di dekat gerbang kampus Untag itu Mahfudz Ali mengatakan, upaya pelemahan terhadap wewenang KPK harus dilawan oleh segenap masyarakat. “Karena pelemahan KPK adalah bukti ketidakberpihakan pemerintah pada rakyat yang mendamba penegakan hukum yang adil,” jelasnya.
 

Beberapa wewenang misalnya dalam hal penyadapan pelimpahan penuntutan pada kejaksaan, dan pembentukan dewan pengawas KPK adalah sesuatu yang berlebihan. “Justu ini bisa menjadi hambatan bagi KPK untuk melakukan penegakan supremasi hukum,” jelasnya.
 

Dikatakan, pemberantasan korupsi di Indonesia masih didominasi oleh KPK, jika KPK dilucuti wewenangnya dikhawatirkan posisi KPK tidak lebih sebagai macan ompong. “Ini adalah upaya pelucutan, ibarat macan, KPK telah dilucuti  cakar dan taringnya, jika hal ini terjadi tak ayal KPK tidak lebih sebagai pajangan semata,” terangnya.
 

Ratu MPK juga menuntut beberapa poin yang harus dipenuhi oleh pemerintah. “Di antaranya tuntutan bahwa UU KPK tidak perlu direvisi. Presiden dan menkumham wajib juga menolak draft revisi UU KPK. Selain itu juga mendesak KPK untuk mengusut dan menuntaskan penyelewengan anggaran di Pemerintah Provinsi Jateng,” jelasnya.
 

Sejauh ini, upaya untuk menjinakkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui revisi Undang-undang Nomor 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan
Korupsi terus mendapatkan perlawanan dari berbagai pihak.

Pada aksi tersebut, ada sejumlah pihak yang hadir. Di antaranya Pusdi Antikorupsi Untag Semarang, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang, Komite Penyelidikan Pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KP2KKN) Jawa Tengah, Gempar Jateng, Ansor Jateng, dan BEM Untag. Masing-masing dari elemen tersebut mengirimkan perwakilannya untuk melakukan orasi dalam acara bertajuk ‘Panggung Reformasi’.(awi/19)

Newer Post Older Post