Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Rekonstruksi Penembakan Paranormal Pura-pura Kencing untuk Menembak Punggung Korban

(HARSEM/HERU SANTOSO)
REKONSTRUKSI: Tersangka Sriyatun saat menembak korban Teguh, menggunakan pistol rakitan dalam jarak sangat dekat.
UNGARAN–Kasus penembakan terhadap Teguh Ari Winarto (32), warga Dukuh Dayaan, Kelurahan Sidorejo Kidul, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, akhir Agustus silam, memasuki tahap rekonstruksi. Rekonstruksi digelar di Desa barukan, Kecamatan Tengaran, kabupaten Semarang, Kamis (4/10) kemarin. Dalam rekonstruksi, petugas menghadirkan kedua tersangka yang merupakan pasangan suami istri, Abdi Sutarman (30) dan Sriyatun (28), warga Dadapayam, Kecamatan Suruh, Semarang. 

Dalam rekonstruksi tersebut, 14 adegan yang harus dilakukan. Adegan dari awal sebelum tragedi penembakan terjadi, yaitu tersangka I Sriyatun berlatih menembak di lahan dekat rumahnya di Dadapayam. Saat latihan menambak, Sriyatun sambil duduk santai di bawah pohon kelapa. Dari semua adegan yang dilakukan kedua tersangka, nampak runtut sesuai kejadian yang dilakukannya pada Agustus lalu.

Sriyatun menembak korban Teguh menggunakan senjata (pistol) rakitan yang dibelinya dari seseorang di Palembang, Sumatera Selatan seharga Rp 2,5 juta dan Rp 200.000 untuk membali empat peluru. Dalam penembakan dengan jarak dekat berjarak 10 cm itu, mengenai punggung bagian kanan hingga tembus dada. Akibat penembakan, korban yang mengaku paranormal hingga kini masih menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Salatiga.

Dendam Disetubuhi
Tersangka Sriyatun, mengaku jika nekat menembak korban karena didasari rasa dendam, karena pernah disetubuhi hingga dua kali dalam satu malam. Perbuatan bejat korban dilakukannya di Hotel Ken Dedes, Sruwen, Kecamatan Tengaran, Semarang.

“Terus terang saya jengkel dan dendam dengan Teguh, yang tega menyetubuhi saya sebanyak dua kali dalam satu malam. Saat menyetubuhi itu, korban mengatakan sebagai bentuk ritual agar penyakitnya segera sembuh. Yang membayar sewa kamar Rp 45.000 adalah korban sendiri,” jelas Sriyatun kepada Harsem, di sela-sela rekonstruksi di Barukan, Kamis (3/10) kemarin.

Kasat Reskrim Polres Semarang AKP Agus Puryadi melalui Kanit I Reskrim Iptu Ahmad mengatakan, bahwa sebagai penembak utama adalah tersangka Sriyatun. Dan uniknya, sebelum tersangka menembak korban, pura-pura ingin kencing, karena saat itu tersangka membuntuti korban dalam perjalanan sampai di Barukan. Saat pura-pura kencing inilah, tersangka mengambil pistol rakitan itu dari dalam tas yang dibawanya.

Dengan jarak kurang lebih 10 cm, tersangka Sriyatun menembak punggung korban hingga tembus dada. Setelah terdengar suara tembakan, korban tersungkur dengan bersimbah darah dari punggungnya itu. “Tersangka akan dijerat dengan Pasal 53 KUHP dan Pasal 340 KUHP tentang percobaan pembunuhan berencana,”  tandas Iptu Ahmad kepada Harsem, usai rekonstruksi di Barukan, kemarin. (hes/16)
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous