Sudah Tiga Kali Dirampok

Muhaimin ( HARSEM/EKO PRIYONO-JBSM )

TIGA toko emas di Pasar Grabag yang dirampok Rabu siang lalu, kemarin belum buka. Di depan tiga toko tersebut masih terikat police line dan ada penjagaan polisi.

Pemilik Toko Emas Pangestu, Muhaimin (42), kemarin berada di rumahnya tak jauh dari pasar. Ketika ditemui, pancaran matanya terlihat biasa saja.

Dia bercerita, usaha perhiasan emas sudah digeluti sejak 2006. Dalam dua tahun terakhir dia sudah tiga kali dirampok. Bulan Ramadan dua tahun lalu, rumah dia dibobol orang dan membawa kabur emas senilai Rp 160 juta.

Sekitar bulan Maret lalu toko emas dia di Pasar Tlogo Pragoto, Mirit, Kebumen, dirampok. Ketika itu perampok membawa kabur aneka perhiasan sebesar 1,5 kg. Dan perampokan di toko Pasar Grabag pada Rabu siang lalu membawa kabur sekitar 400 gram emas.

Sejak toko emasnya yang ada di Mirit, Kebumen, dirampok, sampai saat ini belum membuka usaha. Sebab pasarnya masih direnovasi. Tentang kapan kios di Pasar Grabag akan dibuka, dia mengaku belum tahu. Alasan dia, kaca etalasenya pecah, selain itu teralisnya rusak akibat ditendang perampok.

Ketika tokonya dirampok dia sedang ada keperluan di Purworejo. Waktu itu toko emas berukuran 2,5x3,5 meter miliknya dijaga suami istri Poniran dan Darmi. Sebetulnya dia sudah memasang alarm di toko yang diresmikan beberapa bulan silam itu.

Waktu perampok masuk toko miliknya, Darmi sudah membunyikan alarm. Tetapi karena kejadiannya begitu cepat, perampok segera melenggang pergi. Anehnya tak ada warga yang berinisiatif membuntuti pelaku
.
Apakah dagangan dia diasuransikan?. Jawabnya ''tidak''. Dengan alasan karena barang dagangannya keluar masuk dalam waktu pendek. Sehingga tidak mungkin diasuransikan.

Yang pasti, dia sudah menyadari kalau pedagang emas menjadi incaran perampok. Sebab tidak hanya dia yang dirampok lebih dari satu kali. (EKO PRIYONO-JBSM/16)

Newer Post Older Post