Banyak Jajan, Siswa Kurang Gizi
Siswa antre jajan saat Festival Makanan Tradisional di SD Muhammadiyah Plus Togaten Salatiga. (HARSEM/SURYA YULI P-SM NETWORK) |
SALATIGA- Saat ini banyak ditemukan makanan mahal tetapi tidak memiliki nilai gizi. Bahkan membahayakan karena mengandung zat kimia pewarna atau pengawet.
Melihat kondisi tersebut, SD Muhammadiyah Plus Kota Salatiga menggelar Festival Makanan Tradisional. Kegiatan untuk memperingati Hari Gizi Dunia di kampus. Acara diadakan Jl Suropati Togaten Salatiga, akhir pekan lalu.
''Tujuan kegiatan untuk mengenalkan makanan sehat dan bergizi kepada siswa. Tidak harus mahal, contohnya makanan tradisional yang kerap dibuat orang tua kita,'' kata Kepala Sekolah Sutomo.
Sekolah menghadirkan praktisi kesehatan dari Dinas Kesehatan, Disperindag, dan Dinas Pendidikan. Acara itu juga digelar sebagai unjuk gigi bahwa SD Muhammadiyah Plus telah mendapat pengakuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan menerima penghargaan Kantin Sehat Tingkat SD dan masuk 5 besar se-Jateng.
Dokter Prasit Al Hakim, Kabid Yabinkes Dinas Kesehatan Salatiga mengatakan, di Salatiga masih ditemukan 7,3% anak yang tinggi badannya tidak sesuai dengan tingkat pertumbuhan. Lalu terdapat 6,7% anak yang kurang gizi.
Meskipun persentase tersebut di bawah angka nasional, namun Dinas Kesehatan berupaya menekan. Festival makanan tradisional di sekolah seperti itu merupakan salah satu cara agar anak mengetahui makanan sehat.
Dokter Dewi Firdaus dari Disperindag mengajak siswa mengetahui nilai gizi pada makanan yang dibeli. Siswa juga diingatkan waspada terhadap makanan yang berwarna cerah (merah) yang menggunakan pewarna kimia. (H2-SM Network/nji)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.