Bibit: “Nek Manut Gubernur, Penaklah”

Bibit Waluyo (HARSEM/DOK)

SEMARANG - Sekali lagi, Gubernur Jateng Bibit Waluyo mengeluarkan ‘kata-kata indah’ yang asyik untuk disimak. Saat pengarahan kepada pejabat eselon III dan IV di PRPP Semarang, ia masih sempat mempromosikan dirinya yang hendak maju cagub di depan ribuan PNS.
 

“Nek jenengan manut Gubernur, penaklah,” katanya, saat memberikan sambutannya, kemarin. Gubernur yang dimaksud itu merupakan dirinya yang kini tengah bersiap mencalonkan diri sebagai cagub dalam Pilgub Jateng pada 26 Mei mendatang. Meski begitu, ia pun tetap meminta setiap PNS untuk bersikap netral dan memilih sesuai hati dan pikiran masing-masing.

“Mau pilih siapa, monggo. Itu (kehendak individu) masing-masng. Sing penting, tugas pokok untuk melakukan konsep rancang kerja operasional harus tercapai,” tegasnya. Soal adanya dugaan sudah munculnya pengelompokan dukungan di lingkungan pemprov, ia mengimbau, hal tersebut tidak perlu dilakukan. Karena, dengan adanya pengelompokan dukungan seperti itu, berpotensi memecah belah sinergitas dalam kinerja PNS.

“Ndak perlu kita berkelompok-kelompok. Ini kelompoknya Pak Hadi, ini kelompoknya Pak Bibit atau Bu Rustri. (Imbauan) ini bagi PNS lho, kalau bagi rakyat bebas saja. Bagi PNS, harus bersatu padu,” tegasnya lagi.

Monggo Maju
Mengenai Wagub Rustriningsih dan Sekda Hadi Prabowo yang kini maju sebagai bakal cagub, ia tidak terlalu mempersoalkannya. Bahkan, ia tidak menganggap kedua pejabat tersebut merupakan lawan atau pesaingnya dalam pilgub nanti.

“Di Jateng ini, ada Wagub dan Sekda yang rencananya maju. Ya, monggo saja. Tidak ada masalah, tidak ada lawan karena saudara semua,” jelasnya.     Sebelumnya, Direktur Pusat Kajian Otonomi Daerah dan Kebijakan Publik Undip Semarang Susilo Utomo sempat mengatakan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan soal pengelompokan dukungan tersebut. Sebab, pengelompokan birokrat itu hanya terjadi di waktu-waktu sekitar pilgub.

“Selepas Pilgub , birokrat akan kembali bekerja mendukung gubernur terpilih. Itu wajar saja,” kata Susilo. (ano/tab)

Newer Post Older Post